PANGKALANSUSU (Waspada): Dugaan korupsi dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa/i SDN 056645 Alur Merbau, Desa Tanjung Pasir, Kec. Pangkalansusu, membuat wali murid geram.
Puluhan wali murid adakan pertemuan khusus di salah satu rumah warga di Dusun III, Lorong Pertanian, Desa Tanjungpasir, Minggu (9/7) malam, untuk membahas permasalahan yang merugikan hak murid.
Pertemuan dihadiri oleh Kanit Intel Polsek Pankalansusu, Bhabinkamtibmas, perangkat desa, dan Ketua Anak Muda Pangkalansusu (AMPAS). Dalam pertemuan itu, oknum Kasek tanpa diundang datang bersama sang isteri.
Para wali murid meminta penjelasan Kasek tentang dana bantuan PIP buat anak mereka yang tak disalurkan, padahal dana sudah cair dari BRI. Yang membuat mereka kesal, Kasek ketika itu terkesan melempar tanggung jawab.
“Kasek dalam pertemuan malam itu tampak melempar tanggung jawab kepada TU (tata usaha),” kata Ketua AMPAS yang malam itu turut mendampingi puluhan wali murid saat ditemui Waspada.id, di salah satu warung di Jalan Nurul Huda, Kec. Pangkalansusu, Senin (10/7).
Ketua AMPAS Raya Samosir mengatakan, malam itu sudah disepakati, perwakilan wali murid, Ketua RT dan Kasek bersama-sama mendatangi Bank BRI untuk mengecek data nama-nama siswa yang mendapat bantuan PIP, namun tidak disalurkan pihak sekolah.
Dikatakan, perwakilan wali murid kesal, sebab mereka pukul 09:00 sudah tiba di Bank BRI, tapi Kasek tidak kunjung datang, sehingga mereka dengan perasaan kecewa terpaksa pulang tanpa mendapatkan kepastian.
Ketua AMPAS mengultimatum, jika dalam beberapa hari ke depan Kasek tidak juga mengembalikan dana bantuan tersebut kepada murid yang berhak, maka para wali murid bersama warga akan melakukan aksi untuk meminta pertanggungjawaban Kasek.
“Jika tidak ada itikad baik Kasek untuk menyelesaikan masalah ini, maka kita akan turun melakukan aksi untuk mendorong agar kasus yang merugikan keungan negara, termasuk hak siswa ini diproses sesuai dengan ketentuan hukum,” kata Samosir.
Orang tua siswa merasa sangat dirugikan, sebab dana bantuan pemerintah buat siswa miskin dan siswa yang berprestasi ini sudah ditarik secara sepihak dari Bank BRI, tapi dana bantuan dari pemerintah ini tidak disalurkan kepada sejumlah siswa yang berhak.
Ketua RT I, Tukisman mengatakan, buku tabuangan SimPel BRI milik sejumlah siswa, termasuk milik anaknya tidak diberikan Kasek. Ia mengaku sudah mengecek ke BRI dan dana bantuan PIP buat anaknya dari tahun 2021 s.d 2003 sudah cair, tapi ia tidak ada menerima.
Kadis Pendidikan Langkat Dr H Syaful Abdi dikonfirmasi sebelumnya, memerintahkan agar dana bantuan siswa yang telah ditarik untuk dikembalikan kepada siswa yang berhak menerima. Namun, seruan Kadisdik hingga kini bak dianggap seperti ‘angin lalu.’ (a10)
Berita terkait: