BINJAI (Waspada.id): Ibu Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai Ny. Nurhayati Amir Hamzah hadir bersama Ibu Plt. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai Ny. S.A. Fipia Chairin F. Simanjuntak dalam Pertemuaan Bulanan Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai sekaligus Pemaparan tentang Sosialisasi Kanker Serviks oleh Yayasan Peduli Kanker Serviks Nasional.
Dharma Wanita Kota Binjai menggelar sosialisasi kanker serviks dengan tema “Waspada Bahaya Kanker” di Biestro Resto Berkuda (Binjai Equestrian & Resto), Jalan Diponegoro, Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Rabu (08/12). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Yayasan Peduli Kanker Serviks Nasional, Bapak S. Hariyadi, serta diikuti para pengurus dan Ketua Unit Dharma Wanita Kota Binjai.
Dalam sambutannya, Penasihat Dharma Wanita Kota Binjai, Dra. Ny. Hj. Nurhayati Amir Hamzah, menegaskan bahwa kesehatan perempuan merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, perempuan memiliki peran sentral sebagai istri, ibu, sekaligus pendukung utama dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
Ia menyoroti bahwa kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Dikenal sebagai silent killer, penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal sehingga banyak kasus baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Banyak perempuan terlambat mengetahui kondisinya karena minimnya informasi, rasa takut memeriksakan diri, serta adanya stigma di masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini, dicegah, bahkan disembuhkan apabila perempuan memiliki pengetahuan dan kesadaran yang cukup.
“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai langkah strategis meningkatkan pemahaman kita semua tentang penyebab, gejala, dan pencegahan kanker serviks. Ini adalah komitmen Dharma Wanita Kota Binjai dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan,” pesannya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi menjadi awal terbentuknya kebiasaan baru dalam menjaga kesehatan reproduksi. “Mari kita saling mengingatkan, mendukung, dan menguatkan,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Ketua Dharma Wanita Kota Binjai, Ny. S.A Fipia Chairin F. Simanjuntak, menyampaikan bahwa Dharma Wanita memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Kesehatan perempuan, katanya, adalah pondasi dari ketahanan keluarga yang juga menjadi pilar ketahanan bangsa.
Ia mendorong seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) untuk menjadi motor penggerak edukasi mengenai kesehatan perempuan, termasuk pentingnya Pap Smear dan vaksinasi HPV. Ia juga menekankan perlunya memperkuat kerja sama dengan Dinas Kesehatan agar program pencegahan kanker serviks dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, narasumber, dan pihak yang berperan aktif. Mari manfaatkan kegiatan ini untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker serviks,” ujarnya.
Narasumber pada sosialisasi ini, Bapak S. Hariadi turut memaparkan kondisi terkini kasus kanker serviks di Indonesia. Hingga kini, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan lebih dari 36.000 kasus baru setiap tahun dan 21.000 kematian per tahun. Sebanyak 70% kasus terdeteksi pada stadium lanjut, menjadikan kanker serviks masalah kesehatan yang sangat serius.
“Kanker serviks disebabkan virus HPV dan dapat menyerang perempuan tanpa mengenal usia. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk mengenali gejala dan langkah pencegahannya,” jelasnya. Ia pun memaparkan beberapa langkah strategis pencegahan diantaranya pemeriksaan dini (IVA/Pap Smear), vaksinasi HPV, pola hidup sehat, serta edukasi dalam keluarga.
Kegiatan ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Dharma Wanita Kota Binjai sebagai bagian dari peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang jatuh pada 9 Desember 2025.(id25)
