SIBOLGA (Waspada.id): Tim gabungan terus berupaya mencari korban hilang akibat bencana banjir dan longsor di Sibolga. Hingga hari kedelapan pascabencana, total korban meninggal mencapai 48 orang.
“Dengan ditemukannya korban itu, maka total korban yang berhasil ditemukan hingga saat ini mencapai 48 orang, 9 orang mengalami luka-luka, dan 8 orang masih dinyatakan hilang diduga tertimbun material longsor,” kata Kasi Humas Polres Sibolga, Iptu Suyatno, Rabu (3/12).
Selain korban jiwa, bencana ini menyebabkan 231 rumah rusak berat di 18 lokasi. Sebanyak 2.272 warga mengungsi di 16 lokasi penampungan yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Sibolga.
Lokasi penampungan pengungsi dimaksud yaitu: Aula HKBP Sibolga Julu, Kel. Angin Nauli, Kec. Sibolga Utara: 700 orang, SDN 081224 Sibolga & TK Pembina, Jl. D.I Panjaitan: 291 orang, Kantor Camat Sibolga Utara: 80 orang, Masjid Budi Sehati: 78 orang, Pustu Gang Suka Jadi, Jl. S.M. Raja*: 16 orang, Rumah Mak Peron, Jl. Santeong, Kel. Pancuran Bambu: 30 orang, Rumah Sinambela, Jl. Santeong Ujung: 15 orang, Gereja GBI Santeong: 30 orang, Masjid Istiqomah, Kel. Aek Manis: 200 orang, SDN 081238 Sibolga, Kel. Aek Manis: 150 orang, Masjid Taqwa Muhammadiyah, Jl. SM Raja: 100 orang, Masjid Al-Jihad, Kel. Pancuran Bambu: 22 orang, Surau Gang Maninjau, Kel. Pancuran Bambu*: 50 orang, SMP Negeri 5 Sibolga, Kel. Aek Parombunan: 400 orang, Masjid Nurul Huda, Jl. Murai, Kel. Aek Mani: 30 orang, Mushola Perumahan Rumah Asri (AA), Jl. Murai: 80 orang.
Pemerintah setempat bersama instansi terkait terus memberikan bantuan darurat, termasuk makanan, kebutuhan dasar, pelayanan kesehatan, dan trauma healing. Tim SAR, TNI–Polri, BPBD, dan relawan terus mencari korban hilang dan memulihkan sarana terdampak.
“Kita juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan,” pungkas Iptu Suyatno. [***]












