Wabup Madina Minta Lebih Fokus Percepatan Penurunan Stunting

  • Bagikan
Wabup Madina Minta Lebih Fokus Percepatan Penurunan Stunting

PANYABUNGAN (Waspada): Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Madina untuk fokus pada program intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Pada workshop kali ini, saya minta jangan terlalu banyak program, cukup intervensi spesifik dan intervensi sensitif,” tegas Atika saat menyampaikan sambutan di aula Ladangsari, Kec. Panyabungan, Senin (17/10).

Intervensi spesifik adalah kegiatan dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting, sementara intervensi sensitif adalah kegiatan dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

Wabup Madina Minta Lebih Fokus Percepatan Penurunan Stunting
Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution kegiatan dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung stunting. Waspada/Ist

Atika meminta keseriusan seluruh pihak untuk menurunkan angka stunting. Kegiatan ini, kata dia, berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021.

Terlalu banyak program, kata Atika, membuat tim tidak fokus. Lahir program baru membutuhkan banyak waktu untuk belajar dan pelatihan kembali.

Menurut Atika, hal itu membuang-buang waktu. Anak-anak stunting dan berisiko stunting terus tumbuh. “Sementara kita terus-terusan pelatihan dan sebagainya. Kapan lagi kita turun langsung,” lanjutnya.

Dengan menjalankan program yang sudah ada, TPPS bisa lebih fokus mengelaborasi apa kebiasaan masyarakat Madina yang dapat diterima masyarakat.

“Umur anak-anak akan bertambah terus. Saya meminta inovasi yang sudah ada saja dijalani. Kita perdalam,” kata Atika.

Berdasarkan penetapan dari survey studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting di Madina 47,7% kemudian mengalami penurunan 13,5% pada 2022 hingga menjadi 34,2%.

Tren penurunan juga terjadi secara nasional dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,6% pada 2022. (irh)

  • Bagikan