Pemerintah Diminta Awasi Dampak Pembangunan Jalan Terobosan Geumpang –Pameu

- Aceh
  • Bagikan


SIGLI (Waspada): Sejumlah kalangan di Kabupaten Pidie meminta pemerintah untuk getol melakukan pengawasan terhadap pembangunan jalan terobosan Geumpang-Pameu.
Saiful, 34 warga Mane Rabu (9/2) mengatakan sejatinya hampir semua masyarakat Aceh, khususnya warga Kabupaten Pidie, Aceh Barat dan Aceh Tengah sangat mendukung program pemerintah pusat membuka jalan Geumpang-Pameu dengan menerobos hutan lindung kawasan Alue Ie Masen.
Jujur saja kata dia, pembukaan jalan di tengah hutan lebat tersebut, selain terjadi perubahan iklim dan merusak hutan yang menyerap emisi, juga dapat mengganggu rumah atau habitat satwa dilindungi, seperti Harimau Sumatra, badak dan gajah liar.
“Pembukaan jalan dengan menebang pohon dan sebagainya, ini pasti akan berdampak buruk pada lingkungan, dan bisa juga menyebabkan pemanasan global. Selain itu juga akan mengancam keanekaragaman flora dan fauna di kawasan hutan lindung itu,” sebutnya.
Ketua FM-Geuma, Bahktiar Yusuf, mengapresiasi pembangunan jalan nasional Geumpang-Pameu. Kendati harus menerobos hutan belantara yang masih asri dan gelap, pembangunan jalan tersebut kata dia sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh, khsusnya warga Kabupaten Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Barat.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan ruas jalan tersebut, akan membuka daerah-daerah yang sebelumnya terisolir seperti Geumpang, Mane Kabupaten Pidie. Selanjutnya Pameu Kabupaten Aceh Tengah dan Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat. Di mana beberapa kecamatan bertetangga tersebut selama ini kata dia terletak di dalam kawasan hutan yang jauh dari posisi ibu kota kabupaten masing-masing.
Satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Geumpang dan Mane dengan Ibukota Kabupaten adalah jalan Beureunun-Meulaboh yang juga rawan dari lonsor. Kalau saja jembatan Cot Kuala itu putus karena bencana alam warga Geumpang Mane akan terputus aksesnya ke ibukota kabupaten.
Lanjut Bahktiar Yusuf, pengalaman Aceh dari bencana gempa bumi dan tsunami 2004, warga dari barat selatan Aceh terputus akses ke ibukota Provinsi Aceh, yakni Kota Banda Acedh. Ketika itu cerita Bahktiar jalan Meulaboh-Geumpang, Kabupaten Pidie menjadi jalur alternatif, kendati ketika itu dalam kondisi rusak parah dan ditutupi semak belukar.
”Karena itu dengan dibangunnya jalan Geumpang-Pameu, ini sudah membebaskan kami warga Geumpang dan Mane dari terisolir. Pembangunan jalan Geumpang-Pameu tersebut sudah menjadi dambaan masyarakat Geumpang dan Pameu sejak 20 tahun yang lalu, empat kali gonta ganti gubernur tidak pernah terwujud, syukur alhamdulillah kini impian masyarakat Geumpang dan Pameu jadi kenyataan.(b06)

Pemerintah Diminta Awasi Dampak Pembangunan Jalan Terobosan Geumpang –Pameu

Bupati Pidie Roni Ahmad bersama rombongan dari Sigli melakukan pemantauan langsung pembangunan jalan Pameu-Geumpang. Waspada/Ist

  • Bagikan