IDI (Waspada): Kebakaran hebat kembali terjadi. Kali ini, tiga unit rumah toko (ruko) ludes terbakar di Desa Labuhan Keude, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (16/5) sekira pukul 06.00 WIB.
Ketiga ruko tersebut menjual barang sembako dalam bentuk grosir, barang pecah belah dan pakaian jadi. Dalam hitungan sejam, seluruh isi ruko hangus terbakar tanpa tersisa, hanya puing-puing dan reruntuhan bangunan yang terlihat di lokasi. Warga sekitar sempat panik, karena khawatir menjalar ke toko di sebelahnya.
Berdasarkan informasi di lokasi, api awalnya muncul dari salah satu ruko lalu api membesar dan menjalar ke toko di sampingnya. Namun, informasi lain menyebutkan bahwa api disebut-sebut berasal dari sisa pembakaran tumpukan sampah di sisi ruko milik Cut Ni.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, karena seluruh barang dagangan ludes menjadi debu. Api sempat membesar dan membumbung tinggi hingga menjadi perhatian pengguna Jalinsum Banda Aceh – Medan, tetapi setelah mobil damkar tiba akhirnya api perlahan padam.
Ketiga pemilik ruko yakni Sayed Dahlan, T. Mahmudin, dan Sayed Husaini. Kasus tersebut telah dilaporkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sungai Raya, ke Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur melalui Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos). Bahkan pihaknya telah memberikan seluruh data korban, termasuk lima toko yang menjadi imbas kebakaran itu.
TKSK Sungai Raya, Rita Hanum, dikonfirnasi Waspada, mengatakan terpisah membenarkan adanya kebakaran tiga ruko yang menjual pecah belah, pakaian jadi dan barang grosir. “Tiga ruko habis dan rata dengan tanah. Namun imbas peristiwa ini ada lima ruko lain,” kata Rita Hanum.
Kapolsek Sungai Raya AKP A. Haris Nur SH, secara terpisah mengingatkan agar warga tidak membuang sampah sembarang atau membakar tumpukan sampah sembarang. “Buang sampah pada tempatnya. Jangan buang puntungan rokok yang masih ada sisa api ke tong sampah kering, karena dapat menyebabkan kebakaran,” kata A. Haris. (b11)
