Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

PTBI: Potensi Penguatan Ekonomi Sumut Berlanjut

PTBI: Potensi Penguatan Ekonomi Sumut Berlanjut
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Perekonomian Sumatera Utara diprakirakan mengalami akselerasi pada tahun 2022 dalam kisaran 4,1% – 4,9%, lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar 2,6% (yoy). Ke depan, potensi penguatan ekonomi Sumatera Utara masih berlanjut.

Pada tahun 2023, situasi pandemi diprakirakan terus membaik sehingga turut mendukung perbaikan perekonomian domestik. Namun demikian, perbaikan tersebut masih dibayangi berbagai risiko yang bersumber dari berlanjutnya konflik geopolitik serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Hal tersebut disampaikan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ibrahim pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022, di Hotel Adi Mulia Medan, Rabu (30/11/2022).

“Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi rumah tangga kami prakirakan tetap kuat ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik dan mobilitas masyarakat yang meningkat. Kinerja lapangan usaha utama juga terus mengalami pertumbuhan yang positif,” ujarnya.

Ibrahim juga menyebutkan, laju inflasi Sumatera Utara pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya didukung perbaikan rantai pasokan global dan produksi bahan pangan strategis.

“Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasarannya pada paruh kedua tahun 2023,” ujarnya.

Terkait sistem pembayaran, lanjutnya, perluasan implementasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Tingkat keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kinerja ekonomi Sumatera Utara ke depan masih tetap tinggi. Namun, di tengah tingginya optimisme tersebut, terdapat beberapa tantangan.

Pertama, dinamika perekonomian global yang dibayangi risiko stagflasi hingga resesi dapat berdampak pada perekonomian domestik. Kedua, potensi tekanan inflasi domestik yang tinggi terutama dari sisi supply. Ketiga, koordinasi antar provinsi dengan kabupaten dan kota perlu didorong untuk memanfaatkan keterkaitan antar daerah dari sisi hulu ke hilir sehingga menciptakan aglomerasi industri. Keempat, masih terbatasnya pengembangan infrastruktur ekonomi hijau.

Dengan berbagai tantangan yang ada, Sumatera Utara perlu memperkuat sinergi dan strategi membangun optimisme pemulihan ekonomi.

Pertama, perlu adanya kesiapan industri agar lebih memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis dari negara pesaing. Kedua, penguatan iklim investasi dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung terciptanya aglomerasi industri yang memberikan peningkatan multiplier effect terhadap perekonomian daerah. Ketiga, mendorong pengembangan ekonomi dan pembiayaan hijau.

Keempat, respons bauran kebijakan moneter serta koordinasi kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, serta mitra strategis dalam Pengendalian Inflasi perlu terus diperkuat. Kelima, Pemda dan pihak terkait di Sumatera Utara perlu mendorong peran sektor ekonomi kreatif sejalan dengan semakin pesatnya transformasi ekonomi dan keuangan digital kedepan. Keenam, mendukung peningkatan transaksi non-tunai sesuai dengan guideline percepatan dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Dalam mencapai upaya tersebut di atas, diperlukan sinergi lintas instansi yang kokoh dari berbagai pihak antara lain Bank Indonesia, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, jajaran Forkopimda, OJK, Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Provinsi Sumut, BPS, perbankan, serta seluruh pihak yang ikut mengawal pemulihan ekonomi daerah.

“Mari kita perkuat ketahanan dan kebangkitan perekonomian melalui peningkatan sinergi dan inovasi yang lebih baik lagi di tahun 2023. Bank Indonesia, senantiasa terbuka untuk bekerjasama dengan seluruh pihak agar dapat berkontribusi membangun ekonomi Sumatera Utara yang lebih baik serta turut mendukung pencapaian visi menuju Indonesia Maju,” tandasnya. (m31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid sebesar 5,12% pada Kuartal II 2025, melampaui ekspektasi pasar dan didukung oleh inflasi yang terkendali, menciptakan fondasi kuat untuk laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
Ekonomi

MEDAN (Waspada.id): Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid sebesar 5,12% pada Kuartal II 2025, melampaui ekspektasi pasar dan didukung oleh inflasi yang terkendali, menciptakan fondasi kuat untuk laju Indeks Harga Saham…

Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin
Ekonomi

MEDAN (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengumumkan perekonomian Sumut pada triwulan I-2024 mencapai 4,88 persen (year on year/yoy). “Ekonomi Sumut tumbuh 4,88 persen pada triwulan I-2024,”…

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasanudin menyebutkan, ekonomi Sumatera Utara tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,01 persen terjadi pada seluruh lapangan usaha.
Ekonomi

MEDAN (Waspada): Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2023 tumbuh sebesar 5,01 persen, lebih tinggi jika dibanding pencapaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,73 persen. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto…