Scroll Untuk Membaca

Medan

Pancasila Harus Jadi Pedoman Hidup Berbangsa Bernegara

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara mengandung nilai-nilai luhur yang harus melekat dan menjadi ciri bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, serta harus mampu tercermin dalam aktivitas kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pancasila Harus Jadi Pedoman Hidup Berbangsa Bernegara

IKLAN

Hal itu terungkap saat berlangsungnya Dialog Khusus Beranda Nusantara LPP RRI Medan, Rabu (22/6), bersama narasumber Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara, Drs. H. Palit Muda Harahap,Ketua DPD Gerakan Pembumian Pancasila Sumatera Utara, Dadang D. Pasaribu, M. Si dan Duta Pancasila Sumut 2021, Ardelia Mutia Zahwa.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatera Utara, Drs. H. Palit Muda Harahap mengatakan Pancasila sangat selaras dengan budaya bangsa Indonesia.

Menurutnya, semua sila dalam Pancasila menganjurkan dan mengandung makna kerukunan beragama.

“Jadi kerukunan itu sebetulnya adalah hubungan antar umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian dan saling menghargai kesetaraan pengamalan ajaran agama kita masing-masing,” kata Palit.
Palit menyebutkan, saat ini pemahaman masyarakat terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) sangat minim sehingga mudah dihasut oleh isu-isu tertentu.

Ketua DPD Gerakan Pembumian Pancasila Sumatera Utara, Dadang D. Pasaribu, M. Si., mengatakan praktik penerapan nilai-nilai Pancasila wajib diamalkan bukan hanya sekadar pengucapan belaka, khususnya yang menjadi pokok sasaran utama adalah teman-teman muda, pelajar dan remaja milenial.

“Karena milenial kita ini pertahanan terakhir dari bangsa ini. Teman-teman ini perjuangannya berat karena dia diperangi oleh media sosial, diperangi oleh seluruh perangkat teknologi,” jelas Dadang.

Dadang menambahkan, bangsa Indonesia saat ini bergantung kepada kaum muda. Namun menurutnya, bila remaja tidak mampu mengamalkan dan mengimplementasikan makna dari butir-butir pancasila, maka Indonesia berisiko kehilangan generasi penerus.

Saat dialog dengan pendengar RRI, seorang pendengar yang hadir, Regi, bertanya mengenai bagaimana agar Pancasila dapat membentengi kaum muda dari budaya luar yang saat ini mudah sekali masuk melalui media sosial.

Menanggapi hal itu, narasumber Palit mengatakan dengan mengamalkan dan bertindak yang didasari pada nilai Pancasila, maka dengan sendirinya diri akan terbentengi dari pengaruh buruk.

Tantangan

Sementara, Duta Pancasila Sumut 2021, Ardelia Mutia Zahwa, dalam dialog tersebut mengatakan kaum muda masa kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan media sosial sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya dalam mengajak generasi milenial menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Contoh-contoh yang bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari. Patuh terhadap orangtua dan guru, beribadah, bersikap jujur, bersikap teladan dan santun terhadap semua orang,” kata Ardelia.

Pendengar RRI lainnya, Aisyah, dari SMK Laksamana Artadinata bertanya mengenai bagaimana caranya menjadi Duta Pancasila. Kemudian narasumber Ardelia menjawab, untuk bisa menjadi Duta Pancasila harus melalui beberapa tahapan-tahapan agar terpilih sebagai Paskibraka mewakili Sumut, maka dengan begitu secara otomatis akan dinobatkan menjadi Duta Pancasila.(m22)

Waspada/ist
Kegiatan Dialog LPP RRI Medan dengan narasumber Drs. H. Palit Muda Harahap,Dadang D. Pasaribu, M. Si dan Ardelia Mutia Zahwa.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE