Gubsu: Tidak Boleh Ganggu Proyek Infrastruktur 497 Km

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Kepala daerah (bupati dan wali kota) diharapkan berkomitmen penuh untuk melaksanakan program pembangunan. Termasuk mengawal pembangunan proyek jalan sepanjang 497,14 km yang pada April 2022 ini mulai dikerjakan. Tidak boleh ada yang mengganggu pengerjaan proyek tersebut, hingga target selesai Juli 2023 tercapai.

Penegasan itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, di Hotel Santika Dyandra, Rabu (30/3). Yakni saat dia membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Sumut Tahun 2023.

Disampaikan Edy Rahmayadi, pada tahun 2023, Pemprovsu akan mengebut banyak kegiatan strategis, termasuk pembangunan infrastruktur. Karena hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Terlebih setelah dua tahun terakhir, pembangunan daerah sempat terkendala, karena adanya pandemi Covid-19.

Edy Rahmayadi mengaku sudah berkeliling ke seluruh Sumut. Baik itu ke daerah pantai timur, dataran tinggi, kepulauan Nias dan wilayah pantai barat Sumut. Dari sana, dia berkesimpulan tentang mendesaknya dilakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan. Karena, hal tersebut terkait erat dengan peningkatan perekonomian Sumut.

Khusus terkait infrastruktur, Edy menyebutkan, pada tahun 2023, Pemprovsu menargetkan penanganan jalan strategis provinsi dalam kondisi baik. Jalan tersebut meliputi kawasan wisata, pusat produktivitas, perkotaan dan kawasan daerah tertinggal sepanjang 497,14 km.

Dikatakannya, proyek infrastruktur ini akan mulai dikerjakan pada April 2022, dan ditargetkan selesai pada Juni 2023.

Karena itu dia meminta bupati dan wali kota untuk mengawal pembangunan itu. ‘’Apapun alasannya proyek 497 km jalan itu harus berjalan. Jangan ada yang ganggu-ganggu proyek ini. Karenanya, saya berharap bupati dan walikota kawal pembangunan ini,’’ kata Edy Rahmayadi.

Pada saat itu, Edy Rahmayadi juga menyebutkan tentang pentingnya kebersamaan antara Pemprovsu dengan kabupaten dan kota dalam membangun. Alasannya, karena Sumut ini sangat besar, sementara permasalahan yang dihadapi masih sangat banyak. ‘’Sumut ini milik kita. Tidak mungkin kita minta orang lain berpikir untuk kita. Makanya saya ingin bertemu dengan bupati dan wali kota untuk mendiskusikan program-program kerja yang akan dilakukan,’’ ujarnya.

5 Misi Bermartabat

Pada Musrenbang hari itu, Gubsu Edy Rahmayadi, juga memaparkan tentang kegiatan strategis yang dirumuskan dalam lima misi. Yaitu misi bermartabat dalam kehidupan, bermartabat dalam politik, bermartabat dalam pendidikan, bermartabat dalam pergaulan dan bermartabat dalam lingkungan.

Kata Edy Rahmayadi, selain melakukan pembangunan infrastruktur, pada 2023 Pemprovsu juga akan melakukan optimalisasi jaringan irigasi untuk 78.000 hektar. Tujuan dari program ini adalah dalam rangka mempertahankan swasembada beras. Juga pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang), pembangunan role model pengurangan luas kawasan kumuh terintegrasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 1.000 unit.

Kemudian, Pemprovsu juga akan melakukan program penyediaan energi listrik rumah tangga miskin, sebanyak 8.745 kepala keluarga, dan dukungan terhadap pelaksanaan sistem pertanian terintegrasi sebanyak tujuh unit pembangkit listrik tenaga surya. “Tahun 2023 akhir, saya berharap tidak ada lagi rakyat kita yang tidak bisa dialiri listrik,” kata Edy Rahmayadi.

Di bidang pendidikan, Edy Rahmayadi menargetkan capaian indeks pendidikan sebesar 68.85 – 69.35 poin dengan menetapkan prioritas peningkatan kualitas dan pemenuhan akses pendidikan melalui beberapa kegiatan strategis. Di antaranya, pembangunan unit sekolah baru menengah kejuruan dan khusus sebanyak 26 unit, pemberian bantuan operasional pendidikan untuk siswa jenjang SMK, SMK, dan SLB Negeri yang kurang mampu sejumlah 167.000 jiwa.

Di bidang kesehatan, Pemprovsu menargetkan pencapaian Indeks Kesehatan sebesar 75,75 – 76,25 poin. Dengan beberapa kegiatan strategis, yakni penanganan Covid-19 melalui penguatan pola 3T (testing, tracing, treatment), percepatan vaksinasi, penyediaan obat – obatan, penguatan kapasitas rumah sakit dan pemberian insentif bagi tenaga medis, pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit haji medan dalam rangka peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

Untuk bidang pertanian, nilai tukar tani ditargetkan sebesar 111,41 poin. Dengan kegiatan strategis seperti peningkatan produksi daging sapi menjadi sebesar 17.149,75 ton dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi, peningkatan produksi daging kambing atau domba menjadi sebesar 1.537,50 ton, mempertahankan swasembada beras dan jagung, dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri.

Kemudian peningkatan produksi cabai merah 190.011 ton dan bawang putih 1.421 ton serta bawang merah 18.675 ton untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri, serta peningkatan produksi perikanan tangkap 459.403,89 ton dan produksi perikanan budidaya 216.996 ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan ekspor.

Turut hadir di acara Musrenbang hari itu, Wagubsu Musa Rajekshah (Ijeck), Plt Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Forkopimda Sumut , Kepala Perwakilan BPK RI Eydu Oktain Panjaitan, serta bupati dan wali kota se-Sumut. (m07)

  • Bagikan