Scroll Untuk Membaca

AcehInternasionalMedanNusantara

Siap-siap, Jemaah Haji Gelombang II Disambut Suhu Ekstrem 47 Derajat

Siap-siap, Jemaah Haji Gelombang II Disambut Suhu Ekstrem 47 Derajat
SUHU PANAS: Suhu cuaca panas membuat jemaah haji menggunakan payung menuju Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (7/7). Waspada/Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

Laporan Haji: Muhammad Ishak

ARAB SAUDI (Waspada): Sebanyak 105.973 jamaah haji Gelombang II asal Indonesia, secara bertahap akan bertolak dari Makkah ke Madinah, Arab Saudi. Dijadwalkan, pendorongan akan mulai Senin (10/7) pekan depan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Siap-siap, Jemaah Haji Gelombang II Disambut Suhu Ekstrem 47 Derajat

IKLAN

Selama di Madinah, jamaah haji dari 282 kloter itu akan disambut puncak suhu ekstrem antara 46 – 47 derajat celcius. Dari Annawa, situs aplikasi klimatologi Kerajaan Arab Saudi, dan Situs Cuaca Global AccuWeather, memprediksi cuaca panas extreem akan berlangsung selama delapan hari mulai 12 – 20 Juli 2023.

Suhu 47 derajat merupakan rekor temperatur tertinggi selama musim panas di bulan terakhir dari Bulan Dzulhijjah Tahun 1444 Hijriyah. Melalui Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, Pemerintah Arab Saudi mengingatkan jemaah untuk memilih salat di hotel.

“Tadi Pak Menteri Haji dan Umrah Pemerintah Arab Saudi, menghubungi dan mengingatkan jamaah untuk memilih salat di hotel dan mengurangi aktivitas di ruang terbuka,” kata Wakil Ketua PPIH Arab Saudi, Nasrullah Jasam, Jumat (7/7).

Pejabat Konsul Haji Indonesia di KJRI Jeddah itu mengaku sudah menginformasi kedaruratan suhu cuaca tersebut ke tiga daerah kerja (daker) baik Makkah, Madinah dan Jeddah, sehingga nantinya dapat diteruskan ke kepala sektor, ketua kloter, kepala rombongan (karom) dan ketua regu (karu) serta para jamaah haji.

Sementara itu, dashboar data Siskohat Kemenag RI dan Kemenkes, Jumat (7/7) pagi Waktu Arab Saudi (WAS) mencatat, 445 jamaah haji Indonesia wafat dan 377 jamaah dirawat dalam 45 hari misi haji Indonesia di Arab Saudi.

Grafik angka kematian tertinggi naik tajam, seharin setelah puncak haji di Armina, dimulai 9 Dzulhijjah atau 26 Juni lalu. Terjadi kenaikan hampir 200 kasus kematian yang dipicu heat stress, karena paparan cuaca panas 45-46 derajat.

Sebagaimana diketahui, lebih dari 1,8 juta jamaah dari seluruh dunia, termasuk 209 ribu jamaah Indonesia, menunaikan rangkaian ibadah haji tahun ini.

Berdasarkan data dari Otoritas Haji Pemerintah Arab Saudi, mengkonfirmasikan sekitar 2.000 jamaah meninggal dunia dan 1.700 lainnya dilarikan ke kilinik medis. Hal itu dipicu suhu panas ketika puncak haji.

Dilansir media Arab dan Internasinal, Konsul Jenderal di KJRI Jeddah, Eko Hartono menyebut, kasus kematian jamaah lansia terbanyak diperiode itu, karena terserang heat stroke, dengan gejala bawaan gangguan pernafasan dan serangan jantung.

Arab News dan National News, pelan lalu juga melansir efek pemanasan global di Jazirah Arab sudah diperingatkan dalam pertemuan tahunan PBB, karena diperkirakan suhu udara bisa mencapai 52 derajat di daerah sahara.

Sejak tahun 2017 lalu, Otoritas Klimatologi Arab Saudi, memprediksi musim haji selama 10 tahun mendatang hingga 2026 akan berlangsung dibawah paparan puncak musim panas di Jazirah Arab. Rekor rerata suhu di puncak musim panas periode satu dekade antara 45 – 51 derajat celcius. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE