Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Tekan Laju Judi Online, Kemenkominfo Gelar Sosialisasi di CFD

Tekan Laju Judi Online, Kemenkominfo Gelar Sosialisasi di CFD
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Sejak 2017 hingga 31 Agustus 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memblokir sebanyak 4.011.044 konten terkait perjudian di internet. Hal ini merupakan upaya untuk menekan bertambahnya angka judi online di Indonesia.

Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar sosialisasi anti judi online di kegiatan Car Free Day (CFD) di Jakarta, Minggu (29/9/2024).

Tujuannya adalah menyebarkan awareness kepada masyarakat terkait bahaya judi online, termasuk memberikan pemahaman mengenai algoritma permainan judi online. Dalam sosialisasi itu, sejumlah mantan pejudi online memberikan kesaksian.

“Kejadian Desember 2023, modal pertama 1,5 juta karena masih penasaran dan ingin dapet berkali-kali lipat, akhirnya lanjut main hingga 3 kali transfer yang mendapatkan hasil 9 juta dari modal yang totalnya 5 juta,” tutur Ana, seorang mantan pemain judi online dalam acara Sharing Session yang bertajuk ‘Lari Dari Judol’.

Karena mendapatkan kemenangan, Ana kemudian merasa ketagihan. Hingga akhirnya setelah kembali bermain, malah mendapatkan kekalahan yang berujung kerugian finansial.

“Saya kemudian menghubungi adminnya dan disuruh untuk top-up lagi karena yang kemarin sudah larut malam sehingga saldonya mengendap. Sejak saat itu saya merasa dirugikan dan menyesal telah melakukan transaksi,” lanjutnya.

Ana memberikan wejangan kepada para partisipan yang hadir, agar tidak mudah tergoda untuk bermain judi online. Kemenangan pada awal bermain merupakan sesuatu yang settingan sehingga tidak akan bertahan lama.

“Untuk masyarakat Indonesia, jangan asal klik link di media sosial. Sesuatu yang instan itu tidak ada,” pungkasnya.

Selain testimoni dari Ana, hadir pula Luna yang juga mantan pemain judi online. Menurut pengakuan Luna, judi online memiliki trik yang merupakan bagian dari algoritma.

“Aku tahu setelah ikut main, tapi lebih baik tidak pernah mencoba dan tidak pernah masuk ke dalam lingkaran judol,” tuturnya.

Luna mengaku, dirinya pernah mendapat kemenangan di awal, kemudian diberi kekalahan selanjutnya. Sebab itu Luna tidak melanjutkan bermain judi online.

“Salah satu cara untuk berhenti main judol adalah dengan melihat lingkungan sekitar. Ada teman yang menang 100 juta tapi total ruginya sudah 1 milyar,” tutupnya.

Berdasarkan data Kemenkominfo, (J02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Aceh

SABANG (Waspada): Satreskrim Polres Sabang kembali mengamankan dua pelaku judi online, Selasa (3/6), sebagai tindak lanjut komitmen “Bersihkan Kota Sabang dari Segala Bentuk Perjudian”.  Kedua tersangka, A Q, 40, dan…

Nusantara

JAKARTA (Waspada): Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan sebanyak 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online. “Kami melibatkan 5.940 Kantor Urusan Agama serta 50.000…

Tersangka AS bersama barang bukti diamankan polisi di Polres Aceh Timur, Sabtu (27/4) malam. Waspada/Ist.
Aceh

IDI (Waspada): Satreskrim Polres Aceh Timur gencar melakukan pemberantasan judi online dalam wilayah hukumnya. Langkah tegas kepolisian itu sebagai bentuk keseriusan polisi dalam memberantas aksi judi (maisir–red) dengan harapan mewujudkan…

Nusantara

DENPASAR (Waspada): Sebagai lingkup terdekat, keluarga memiliki peran penting dalam membangun literasi digital guna mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh anggotanya. Salah satunya melalui Digital Parenting….