Bupati: OPD Di Madina Harus Buka Diri, Maksimalkan Kominfo

  • Bagikan
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wabup Atika Azmi Utammi Nasution, sejumlah pimpinan OPD termasuk Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay saat coffee morning di ruang bupati, kemarin. Waspada/ist
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wabup Atika Azmi Utammi Nasution, sejumlah pimpinan OPD termasuk Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay saat coffee morning di ruang bupati, kemarin. Waspada/ist

PANYABUNGAN (Waspada): Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution mengingatkan, ke depan, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Madina harus lebih membuka diri — lebih terbuka — kepada media.

Acara semula dimaksudkan mempererat silaturahmi dan temu ramah ini menjadi semacam ajang memicu ‘emosi’, saat wadah ini menjadi tempat ‘dikonfrontir’. Terlihat, waspada.id agak gemetaran saat emosi.

“Selain OPD lebih membuka diri dan lebih terbuka kepada pers, saya juga minta kepada Dinas Kominfo harus lebih berperan menjembatani pers dengan OPD dan menyampaikan suara Pemkab. Kan, tak perlu saya harus sampaikan suara Pemkab Madina,” ujar Sukhairi didampingi Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution dengan sejumlah wartawan dalam acara coffee morning di ruangan kerja kantor bupati, Rabu (7/6) pagi.

Menyangkut membuka diri dan keterbukaan informasi publik, bupati dan wakil bupati sudah tunjukkan jauh-jauh hari bisa dikonfirmasi wartawan saat ketemu berbagai kesempatan atau dikonfirmasi wartawan melalui telepon.

“Saya juga bisa dikonfirmasi wartawan,” ujar bupati. Dalam acara konfrensi pers di aula kantor bupati beberapa waktu lalu, Sukhairi mengatakan, “kawan-kawan wartawan tahu nomor telepon saya, kan?”

Tentu saja, konfirmasi wartawan kepada Bupati Madina bisa dilakukan tanpa bertele-tele, tanpa harus memakai ‘surat tertulis’ atau ‘surat konfirmasi’.

Dihadiri sejumlah pimpinan OPD termasuk Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay, bupati mengungkapkan, sebagai manusia tidak lepas dari khilaf dan salah.

Ke depan, bupati berharap, agar peristiwa ini diambil hikmahnya untuk bersama-sama ikut menciptakan Mandailing Natal yang lebih baik.

“Saat ini, pers mencapai kemajuan luar biasa. Dulu, ada yang memborong suatu media saat sudah dicetak karena suatu pemberitaan, sekarang tidak lagi setelah kehadiran media online,” ujar Sukhairi.

Bupati menyuruh staf untuk memanggil Rahmad Daulay untuk hadir di acara coffee morning, yang diharap sebagai ajang silaturahmi dan temu ramah. Bupati berharap dilakukan acara seperti ini sekali sebulan melibatkan Dinas Kominfo Madina.

Agak Gemetaran

Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay menceritakan panjang-lebar, termasuk menyangkut informasi pribadi dan kedinasan.

Rahmad Daulay mengungkapkan, pernah aktif di pers kampus dan banyak bercerita seputar internal menyangkut HMI [yang sebenarnya tak perlu diungkap ke publik].

Di lain hal, Kepala Badan Inspektorat Madina ini mengungkapkan, saat waspada.id melakukan konfirmasi, dia meminta waktu besok untuk ditanyakan ke Pak Ongku (H. Ongku Siregar, ketua tim).

Sejumlah wartawan terlihat gerah. Temu ramah ini semacam ajang konfrontir. Irham Hagabean Nasution, wartawan waspada.id — seperti tidak tahan lagi– meminta waktu kepada bupati, kemudian berbicara agak gemetaran.

“Mohon waktu sebentar, pak bupati. Saya sampaikan, saya sudah kirimkan percakapan WA kepada pak bupati, pimpinan DPRD Madina, Ketua PWI Madina, Ketua SMSI Madina, pihak HMI Madina dan sejumlah wartawan,” ujar Irham masih dengan suara bergetar.

Irham mengungkapkan, hanya beberapa menit menerima percakapan WA, bupati menghubungi langsung, kemudian meminta maaf karena baru sekarang mengetahui persoalan ini. “Apa masalahnya sebenarnya, Pak Irham?,” ujar bupati ditirukan Irham.

Dia menjelaskan, sebenarnya tidak ada masalah, karena di mata Allah, manusia tidak luput dari salah dan khilaf. “Yang salah dan sulit untuk dimaafkan kawan-kawan wartawan, persoalan ini justru dibiarkan tanpa dialog, lebih parah lagi ada klarifikasi malah ke media lain,” ujarnya.

Irham juga mengungkapkan, dia melakukan kordinasi ke redaksi, kemudian di Medan melakukan rapat redaksi. Klarifikasi ini, menurut redaksi waspada.id, dianggap hak jawab yang bukan ditujukan kepada waspada.id dan tak perlu diladeni.

Bupati: OPD Di Madina Harus Buka Diri, Maksimalkan Kominfo

Soal adik-adik mahasiswa HMI Madina, kata Irham menegaskan, sama sekali tidak ditunggangi wartawan.

“Ini kan, di sini ada Pak Bupati, kami komunikasi dengan Pak Bupati kemarin pagi menjelang aksi koalisi mahasiswa dan wartawan, saya berupaya mencegah aksi mahasiswa dan wartawan karena bisa berekses negatif. Kepada Pak Bupati saya bersumpah-sumpah,” ujar Irham. Rencana aksi tak bisa dicegah. Terlihat bupati mengangguk.

Irham mengungkapkan, pertemuan waspada.id dengan adik-adik HMI Madina terjadi setelah berkali-kali berkomunikasi lewat telepon.

“Saya dapat rilis tentang memprotes sikap Kepala Inspektorat Madina terhadap wartawan seperti dilansir sebelumnya. Kami bertemu di Gunungtua. Saya katakan, kami wartawan tak mau memperalat siapa pun. Kami tak mau menunggangi siapa-siapa,” ujar Irham.

Adik-adik HMI Madina mengungkapkan, kata dia, HMI tak mau ditunggangi abang-abang wartawan. Sebagai generasi penerus, ujar adik-adik ini, semata-mata karena tidak bisa berdiam diri melihat pers di Madina diperlakukan.

Soal yang dikonfirmasi, lanjut Irham, hanya sebatas tiga pertanyaan standar dalam proses peliputan. Setelah mendapat surat pemanggilan ASN diperoleh dari sumber, apakah surat panggilan ini benar? Tujuannya, untuk apa? ASN dipanggil inspektorat menyangkut aksi Singkuang 1, apakah sesuai tupoksi?

“Menurut saya, dan ini bisa salah sehingga perlu dikonfirmasi, inspektorat memeriksa ASN terkait penggunaan anggaran, sedangkan ASN menyangkut disiplin? Sekali lagi, ini bisa salah sehingga perlu dikonfirmasi,” kata Irham.

Sebenarnya, sejumlah wartawan dalam pertemuan itu, bereaksi. Salah satunya, Ketua SMSI Madina Jeffry Barata Lubis. “Kenapa dimulai lagi perseteruan seperti ini? Sebenarnya, dari tadi saya sudah tak mampu menahan diri. Kita dengar Ketua PWI Madina,” ujar Jeffry.

Ketua PWI Madina Muhammad Ridwan Lubis menegaskan, wartawan Madina sama sekali tidak berpikir untuk melakukan aksi. “Kami sudah tiga kali bertemu dengan adek-adek mahasiswa. Kami tak ada menunggangi mahasiswa,” ujar Ridwan.

Sejumlah wartawan Madina bersalaman dengan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution dan sejumlah pimpinan OPD termasuk Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay. (tim)

Berita terkait:

  • Bagikan