Prof Abdul Rauf didamping Prof Rahmawaty dan Prof T. Sabrina foto bersama pengurus dan anggota Kelompok Tani Pondok Miri Asri (KOPTAN PMA) Desa Sei Semayang, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang saat kegiatan Profesor USU Mengabdi.
DELISERDANG (Waspada): Tiga Guru Besar USU, yaitu Prof. Rahmawaty, S.Hut, M.Si, Ph.D., Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, dan Prof. Ir. T. Sabrina, M.Agr. Sc., Ph.D., melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan pelatihan daur ulang sampah domestik (sampah plastik dan sampah organik) untuk media tanam tumbuhan obat dan tanaman sayuran guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pengabdian ini dilakukan kepada pengurus dan anggota Kelompok Tani Pondok Miri Asri (KOPTAN PMA) Desa Sei Semayang, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Sabtu (25/6).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari skema program Profesor Mengabdi bagi Guru Besar USU Tahun 2022.
Di hadapan 50 orang peserta pengabdian, Prof. Rahmawaty selaku Ketua Tim Profesor USU Mengabdi bermitra dengan KOPTAN PMA ini menyampaikan kegiatan Profesor USU Mengabdi ini rutin dilakukan setiap tahun dan kali ini bermitra dengan KOPTAN PMA.
Dipilihnya tema pengabdian ini ditujukan untuk membantu penanggulangan sampah sekaligus pemberdayaannya untuk menambah pendapatan masyarakat.
“Sampah plastik misalnya, yang sukar terurai selalu menjadi masalah pencemaran lingkungan jika dibuang sembarangan, padahal sampah plastik berupa cup bekas minuman kemasan misalnya dapat digunakan untuk wadah media tanam (pengganti polibag) (lihat foto), baik tanaman obat-obatan seperti kencur, kunyit, jahe, dan lain-lain, maupun (bibit) tanaman sayuran seperti bawang, cabai, tomat dan lainnya,” pungkas Prof. Rahmawaty.
Sementara Prof T. Sabrina dalam paparannya menyebutkan, sampah organik rumah tangga berupa sisa sayuran dan buah-buahan sangat potensial dijadikan pupuk kompos yang bermanfaat bagi media tanam dalam pot, termasuk dalam cup plastik bekas wadah air minum kemasan.
“Jadi dengan mencampurnya dengan tanah (perbandingan 1:1) merupakan media tanam yang baik bagi tanaman sayuran dan obat-obatan dalam wadah cup plastik bekas ini,” tutur Prof T. Sabrina
Sedangkan Prof. Abdul Rauf menambahkan, bibit tanaman obat-obatan dan sayuran yang ditanam dalam cup plastik bekas ini, tidak hanya memiliki nilai jual (nilai ekonomi) yang lumayan tinggi, namun bisa juga sebagai hiasan di lahan pekarangan.
Sebagai gambaran bibit daun seledri 1 rumpun dalam polibag kecil saja berharga sedikitnya Rp.5000 per polibag. Nilai ekonominya semakin tinggi karena polibagnya kita ganti dengan cup bekas minuman kemasan.
“Bertanam pada cup plastik bekas air minum kemasan tersebut bila diletakkan pada rak-rak yang dibuat sedemikian rupa dan dicat warna-warni (foto) akan menambah keindahan halaman rumah dan bahkan penyekat ruangan di dalam rumah dan dapur,” lanjut Prof. Rauf.
Prof. Rauf pada kesempatan ini juga menyampaikan bahwa dalam rangka Peringatan Hari Ozon Internasional Tahun 2022 yang diperingati pada setiap tanggal 16 September, akan menyelenggarakan perlombaan pemanfaatan sampah dengan tema “Festival Pemberdayaan Sampah Domestik (Sampah Plastik dan Sampah Organik) Menunjang Ekonomi Keluarga”.
Festival perdana ini (sebagai ujicoba) diperuntukkan bagi petugas kebersihan lapangan (para penyapu jalan dan pengangkut sampah) se Kecamatan Sunggal, Kab. Deliserdang.
Untuk itu kepada peserta pengabdian ini agar mempersiapkan bahan seperti telah dilatihkan untuk diperlombakan pada sekira 3 bulan mendatang. (rel)