Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

PT SMGP Bantah Kebocoran Gas H2S Kelalaian Perusahaan

Kecil Besar
14px

MADINA (Waspada) : Kepala Teknik Panas Bumi PT Sorik Merapi Geotermal Power (SMGP) Tery Satria Indra yang mengikuti rapat dengan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) di Aula Sekdakab, Selasa, (08/03), membantah jika bocornya gas H2S milik SMGP yang mengakibatkan puluhan warga mengalami keracunan dan dilarikan ke rumah sakit bukan murni karena kesalahan perusahaan

Teri Satria Indra yang diwawancarai wartawan selepas rapat tersebut menjelaskan bahwasanya kejadian tahun ini di SMGP sama sekali sangat berbeda dengan kejadian di tahun yang lalu, karena pada saat kejadian pihak perusahaan sedang menguji sumur

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PT SMGP Bantah Kebocoran Gas H2S Kelalaian Perusahaan

IKLAN

“Di sumur yang diuji itu memiliki sensor dan juga petugas dari warga desa setempat yang jaraknya 5 meter sampai 10 meter, dan alarm juga saat itu tidak berbunyi karena gasnya rendah, karena alarm akan berbunyi ketika gasnya mencapai 10 PPM. Kami menjelaskan apa adanya, bukan kami membela diri dan tidak mau bertanggung jawab, dan kami sudah jelaskan apa adanya supaya nanti para peserta yang ikut rapat mempunyai pemahaman yang sama,” ucapnya

Teri Satria Indra juga dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya membantah tudingan miring, bahwasanya kejadian tersebut merupakan rekayasa dan sabotase. Teri menjelaskan bahwa peristiwa tersebut murni bukan karena kebocoran gas, melainkan pihaknya pada saat itu sedang membuka sumur untuk diuji

“Kita juga melakukan pekerjaan yang sesuai dan disetujui oleh EBTKE, sesuai dengan kaidah internasional, jadi untuk korban keracunan itu saat ini masih kita investigasi, karena cek dari perusahaan tidak ada paparan atas semburan gas sampai dengan 300 meter di luar kampung,” timpalnya

Teri juga menambahkan pada saat itu petugasnya yang juga merupakan warga desa setempat pada saat kejadian sedang melakukan pengukuran

“Dan Petugas SMGP saat itu Co’ nya 2 PPM yang biasanya 1 PPM, makanya saat ini kami sedang bingung apa yang menjadi penyebab masyarakat menjadi keracunan, untuk itu kami panggil tim EBTKE yang ahli untuk melakukan investigasi dan mencari tahu sebenarnya apa penyebab terjadinya keracunan dan segera melakukan perbaikan,” ucap Teri. (Cah)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE