Aceh Besar Launching Buku Kedudukan Tugas Dan Fungsi Lembaga Adat

  • Bagikan
Pj Bupati Aceh Besar didampingi Asisten 1 Farhan AP menyerahkan buku secara simbolis kepada salah satu peserta launching buku Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Aceh Besar di Gedung Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (10/1). (Waspada/Ist)
Pj Bupati Aceh Besar didampingi Asisten 1 Farhan AP menyerahkan buku secara simbolis kepada salah satu peserta launching buku Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Aceh Besar di Gedung Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (10/1). (Waspada/Ist)

KOTA JANTHO (Waspada): Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto melaunching buku kedudukan, tugas dan fungsi Lembaga Adat Kabupaten Aceh Besar, yang diterbitkan oleh Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Besar di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (10/1).

Pada kesempatan itu Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga pada hari ini Buku Kedudukan, Tugas, dan fungsi Lembaga Adat di Kabupaten Aceh Besar dapat dilaunching atau diluncurkan.

“Dalam hal ini terkhususnya apresiasi kepada jajaran MAA Aceh Besar atas kehadiran buku ini, dimana di tengah kesibukan para pengurus MAA Kabupaten Aceh Besar masih sempat meluangkan waktu mewarisi pemikiran dan pengetahuan ke dalam llbentuk lembaran buku,” ujarnya.

Iswanto mengatakan, dengan hadirnya buku Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Lembaga Adat di Kabupaten Aceh Besar ini menunjukkan keseriusan lembaga Majelis Adat Aceh Besar mendokumentasikan dan merawat khazanah pengetahuan adat lewat literasi.

Karena menurutnya, Lembaga Adat dan Majelis Adat merupakan Lembaga penting dalam merawat dan menentukan keberlangsungan identitas keacehan. Keberadaan Lembaga adat mempengaruhi dan menopang sendi kehidupan Masyarakat Aceh. “Keberadaan lembaga adat menjadi pilar utama dalam penguatan adat istiadat, mengingat pemerintahan adat dan lembaga adat sebagai basis utama pembangunan masyarakat,” ucapnya.

Iswanto berharap kehadiran buku yang ditulis oleh para pengurus adat di Aceh Besar ini dapat dijadikan pedoman dalam rangka menjaga keberlangsungan adat di Aceh Besar serta kita berharap dapat memberi pengetahuan adat yang kompleks terhadap eksistensi lembaga adat, khususnya praktik-praktik adat yang harus dijaga.

“Saya berharap semoga buku yang menuntun kita pembaca dalam memahami keberadaan lembaga adat di Kabupaten Aceh Besar yang disandarkan pada semangat adat dan syariat Islam ini, dapat menjadi bahan bacaan yang menarik bagi semua pihak dan dapat menjadi rujukan dan referensi penting bagi pembinaan dan pengembangan adat dan budaya Aceh Besar dimasa yang akan datang,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Sekretariat MAA Aceh Besar Salamuddin MZ, SE mengatakan secara prinsip, buku ini memberikan suatu ketajaman analisa dan aplikasi dalam konteks normatif dan praktis.

Menurutnya Buku ini menuntun pembaca dalam memahami keberadaan lembaga adat yang disandarkan pada semangat adat dan syariat Islam. “Kami merasa bangga bahwa penulis yang kesehariannya bergelut dalam kajian Adat dan melakukan praktek nyata pada Lembaga Adat Aceh, mampu melahirkan tulisan monumental ini,” ujarnya.

“Bagi kami di kesekretariatan yang bertugas mengurus keperluan administrasi sebagai basis dalam menggerakkan Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Besar, buku ini penting untuk ditelaah lebih lanjut, khususnya bagaimana menghubungkan lembaga adat Aceh dengan kesadaran manusia dalam perilaku se sehari-hari,” tambahnya.

Sejauh ini, menurut Salamuddin buku serupa, memang belum begitu banyak ditemukan dalam khazanah literasi pengetahuan adat di Aceh, yang mampu mengkombinasikan antara kajian historis dan kekinian. “Buku ini banyak mengupas mengenai sejarah lembaga adat, fungsi lembaga adat Aceh, hingga kewenangan pengurusan/pengelolaan lembaga adat sebagai sumber nilai dan identitas yang digambarkan dalam kelompok masyarakat Aceh,” terangnya.

Salamuddin mengharapkan dengan hadirnya karya ini, diharapkan mampu mengubah cara berpikir dan perilaku masyarakat dalam beragama, baik dalam bidang adat budaya, sehingga mampu menghadirkan dampak langsung dalam kehidupan masyarakat.

“Dalam pandangan kami, buku ini sangat berguna bagi para pembaca, para politisi bahkan bagi penggiat Agama, sosial dan Budaya khususnya bagi masyarakat Aceh, semoga buku ini mampu mengkomunikasikan perilaku masyarakat gampong dalam dimensi Adat budaya lokal yang kental dengan spiritualitas didasari pada kearifan lokal (local wisdom),” pintanya.

Selain Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Ketua MAA Aceh Besar serta Kepala Sekretariat MAA Aceh Besar, Launching buku tersebut juga dihadiri Asisten 1 bidang Tata Pemerintahan Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Farhan AP, para Kepala OPD, para Camat, pemangku adat Aceh Besar dan pengurus MAA Aceh Besar serta pengurus MAA Kecamatan. (b05)

  • Bagikan