Antisipasi Kekerasan Terhadap Anak, DPMP4 Abdya Turun Ke Sekolah

  • Bagikan
DPMP4 Abdya mensosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap anak di belasan sekolah daerah setempat. Selasa (5/3) lalu.Waspada/Syafrizal
DPMP4 Abdya mensosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap anak di belasan sekolah daerah setempat. Selasa (5/3) lalu.Waspada/Syafrizal

BLANGPIDIE (Waspada): Dalam rangka meningkatkan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4), Aceh Barat Daya (Abdya), turun langsung ke sejumlah sekolah yang ada dalam wilayah setempat.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPMP4 Abdya, Lia Amelia SE, Selasa (5/3) lalu mengatakan, upaya sosialisasi disampaikan pihaknya ke sejumlah sekolah, melibatkan pihak Kejaksaan, Kepolisian, Mahkamah Syariah, Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Tim Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (TP3A).

Menurut Lia Amelia, sejauh ini pihaknya telah mengunjungi 12 sekolah dalam wilayah Abdya. Diantaranya, SMPIT RQS Blangpidie, SDN 8 Jeumpa, MTsN 1 Abdya, MTsN 4 Abdya, SDN 3 Susoh, SMAN 11 Abdya, SMPN 1 Kuala Batee, SMAN 4 Abdya, SMKN 1 Abdya, SDN 2 Tangan-Tangan, SDN 5 Jeumpa dan SMAN 7 Abdya. “Program sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak ini, merupakan program khusus DPMP4 Abdya, agar anak mampu memahami bentuk-bentuk kekerasan yang bisa saja terjadi,” ungkapnya.

Antisipasi Kekerasan Terhadap Anak, DPMP4 Abdya Turun Ke Sekolah

Melalui konsep sekolah ramah anak lanjutnya, sesuai dengan Permen nomor 8 tahun 2014 tentang kebijakan sekolah ramah anak, hendaknya setiap sekolah dapat memiliki program-program pemenuhan hak anak dan mekanisme, atau standar operasional prosedur, dalam penanganan kasus kekerasan pada anak. “Melalui program-program itu, anak sebagai generasi penerus dapat lebih mudah memahami segala jenis kekerasan. Sehingga dapat diminimalisir. Juga praktik kekerasan terhadap anak dapat diantisipasi sejak dini,” ujarnya.

Kedepan, pihaknya akan terus bergerak untuk mensosialisasikan hal tersebut ke setiap sekolah. Target utamanya adalah sekolah yang mempunyai komitmen, dalam menggerakan sekolah ramah anak, atau sekolah yang dianggap rentan terjadi tindakan kekerasan terhadap anak, yang sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar sekolah.

Lia Amelia mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk melindungi anak, serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya, dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak, meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap anak, berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak, serta meningkatnya kualitas layanan perlindungan khusus kepada anak.

DPMP4 hadir untuk memberi bekal kepada orang tua dan para pendidik, tentang pentingnya gerakan anti pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah, agar anak-anak selama berada di lembaga pendidikan, dalam kondisi terlindungi, terpenuhi haknya dan dipastikan tidak mendapat perlakuan salah.(b21)

  • Bagikan