Beras Tembus Rp180 Ribu Per Sak

  • Bagikan

IDI (Waspada): Pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), seluruh jenis sembilan bahan pokok (sembako) melambung tinggi di Aceh, misalnya harga beras yang awalnya dijual antara Rp120 ribu Rp130 ribu per sak 15 kilogram kini menjadi Rp170 ribu – Rp180 ribu per sak 15 kilogram.

“Awalnya tidak terasa, karena pedagang masih menjual dengan modal awal. Tapi setelah sepekan, seluruh jenis sembako melonjak, termasuk beras saat ini harganya Rp12 ribu per kilogram atau Rp180 ribu per sak 15 kilogram,” ujar Raudhah, IRT asal Idi Cut, kepada Waspada, Minggu (18/9).

Bukan hanya beras jenis premium, namun beras dengan kualitas sedang dan rendah juga mengalami kenaikan antara Rp 35 ribu – Rp 45 ribu per sak. “Kasihan masyarakat kita yang penghasilannya pas-pasan selama ini, apalagi ekonomi pasca meredanya COVID-19 belum normal, kini dihadapkan dengan naiknya seluruh jenis sembako akibat naiknya BBM,” timpa Raudhah.

Menyusul meningkatnya harga beras, para pedagang belakangan mulai menjual beras dalam berbagai ukuran, mulai dari 5 kilogram, 10 kilogram dan 15 kilogram, serta 30 kilogram. “Beras dengan ukuran 5 kilogram dulu agak susah tersedia di pasaran, tapi sekarang sudah mulai rata dijual di seluruh toko,” kata Ihsan, pedagang beras di Pasar Tradisional Idi Cut.

M Danil, pedagang beras di Aceh Timur secara terpisah mengatakan, naiknya harga beras dipengaruhi harga produksi yang meningkat, seperti upah para pekerja dan BBM mesin di pabrik. “Disaat BBM naik, maka otomatis seluruh upah dan modal yang dikeluarkan pihak distributor akan meningkat,” sebutnya.

Selain itu, M Danil mengaku, naiknya harga beras juga akibat langkanya pasokan gabah (padi—red) ke agen pengumpul di tingkat kecamatan. “Saat ini rata-rata petani belum panen, bahkan sebagian petani juga baru mulai turun sawah, sehingga pasokan gabah minim sekali di Aceh,” sebut M Danil.

Sementara Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Aceh Timur, Sofyan, dikonfirmasi wartawan, mengakui harga beras dalam wilayah kerjanya mengalami peningkatan harga, namun stok beras di pasaran masih tercukupi.

“Stok beras masih cukup di pasaran, karena rata-rata pedagang kita mendatangkan beras dari luar Aceh Timur, seperti Aceh Utara, Bireuen dan Pidie,” sebut Sofyan, sembari menandaskan, musim panen di ujung barat Aceh Timur akan dimulai antara 20 hari – 30 hari kedepan. (b11).

Teks Foto: JUAL BERAS: Pedagang menyediakan beras berukuran 5 kilogram dan 10 kilogram di salah satu toko di Pasar Tradisional Idi Cut, Aceh Timur, Minggu (18/9). Waspada/M Ishak

  • Bagikan