MAA Gelar Lomba Desain Motif Baju Khas Aceh Singkil

- Aceh
  • Bagikan

SINGKIL (Waspada): Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Singkil menggelar lomba desain dan workshop motif baju batik khas Aceh Singkil.
Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Adat Aceh Singkil Desa Pasar Singkil dihadiri Bupati Dulmusrid, Anggota DPRK Komisi IV Fakhruddin Pardosi, Kepala Bappeda Ahmad Rivai, mewakili Kejaksaan Negeri Singkil, Staf Ahli Sekdakab Edi Widodo serta para dewan juri dari tokoh agama maupun pelaku budaya dan tokoh masyarakat Aceh Singkil.


Bupati Aceh Singkil Dulmusrid serangkaian membuka lomba desain motif baju batik khas daerah Aceh Singkil itu, Selasa (22/3) mengatakan, sejak terbentuk menjadi sebuah kabupaten, sampai saat ini Aceh Singkil belum memiliki baju batik khas yang melambangkan daerah.
Sebab seperti daerah lain Subulussalam maupun PakPak Bharat masing-masing sudah memiliki batik khas daerah.


Sehingga batik itu bisa dipakai untuk setiap kegiatan acara resmi daerah seperti Musrenbang misalnya.
Dalam kesempatan itu Dulmusrid berpesan, agar buatlah motif baju batik Aceh Singkil yang sesuai dengan penerapan nilai-nilai budaya dan adat daerah.
Sehingga maknanya dapat menyatukan sebuah bangsa dan negara serta menunjukkan kemajemukan sesuai kondisi Aceh Singkil yang majemuk, dengan kehidupan berbagai suku dan bahasa.

“Para dewan juri juga sudah tidak diragukan lagi keahliannya, dan sudah banyak pengalaman sebagai tokoh masyarakat maupun pelaku budaya, seperti Bapak Aslim Combih, Muad Vohri, Fajri Yunus dan Kecik Bahak, saya yakin bisa mencari motif yang cocok dan sesuai untuk Aceh Singkil,” ucap Dulmusrid.


Kemudian setelah ditentukan motif baju batik ini, kemudian apakah diseminarkan dan selanjutnya akan segera buatkan regulasi dan tahun ini juga harus dibuat kepastian hukumnya.


Selanjutnya baju batik tersebut akan kita intruksikan untuk bisa dicetak seluruh perangkat desa dan bisa dipakai saat kegiatan di desa.


Kedepan semua desa harus pakai baju adat Aceh Singkil, yang akan dituangkan dalam Qanun Aceh Singkil setelah desainnya sudah diresmikan dan dikeluarkan Perbup, pungkas Dulmusrid.


Ketua MAA Aceh Singkil Ustadz Zakirun Pohan SAg MM dalam sambutannya menyampaikan, lomba desain motif baju khas Aceh Singkil diikuti sebanyak 9 peserta yang ingin menyampaikan kreatifitas nya dalam menggali motif dari sumber akar budaya lokal untuk dijadikan baju batik khas Aceh Singkil.


Pembuatan motif baju batik ini merupakan berdasarkan masukan masyarakat, kepala dinas, dan ASN, yang mendesak bagaimana bentuk dan motif baju batik khas Aceh Singkil tersebut.


Dan masing-masing peserta diundang dari tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kemukiman, MAA Kecamatan dan perwakilan masing masing desa serta perwakilan perempuan.


Sehingga setelah diperolehnya motif baju batik ini bisa segera mendapat payung hukum baik Perbup maupun Qanun.


Meski dengan anggaran yang terbatas namun yang paling terpenting, melalui lomba ini peserta bisa memgeluarkan hasil pikiran untuk menjadikan motif baju khas daerah ini, ucap Zakirun.


Serangkaian kegiatan tersebut Bupati serta tamu undangan lainnya mendapat hidangan kuliner khas Aceh Singkil yang saat ini mulai jarang tersajikan.
Yakni Binauh Sagu atau yang disebut secara umum Lemang Sagu. Kemudian Binabo Cinta yang disajikan dengan nasi sagu yang dinikmati dengan kuah gulai ikan baung. (B25)

  • Bagikan