Dinsos Pidie Diminta Peduli ODGJ Terlantar

- Aceh
  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pidie, diharapkan bisa bersinergi dengan RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli dalam memperhatikan atau merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar.

Berbagai kalangan kepada Waspada Rabu (16/2) di Pidie menilai, selama ini RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, Kabupaten Pidie berjalan sendiri dalam merawat pasien ODGJ terlantar. Padahal peran Dinsos lebih penting dalam merawat dan memperhatikan pasien ODGJ setelah sembuh pasca menjalani perawatan medis di RSUD Tgk Chik Ditiro.


Namun Dinsos Pidie tidak hadir memperhatikan nasib mereka setelah sembuh, sehingga mereka (para pasien) ODGJ kambuh kembali setelah mereka terluntang lantung kembali di jalan dan kambuh kembali setelah sembuh.


Firman, salah seorang pemerhati kesehatan di Kabupaten Pidie menilai kehadiran Dinsos Pidie selama ini terkesan tidak peduli terhadap ODGJ, terlebih ODGJ yang statusnya terlantar.


Seolah-olah nasib ODGJ tersebut hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan RSUD Tgk Chik Ditiro. Padahal, dalam menangani ODGJ, peran Dinsos justru lebih penting, karena setelah sembuh pasca dirawat secara medis di RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, justru pasien ODGJ itu harus menjalani rehabilitasi psikososial, dan ini tidak dilakukan selama ini. Di sinilah kata Firman, pentingnya keberadaan Dinsos Pidie.


Karena itu Pemkab Pidie melalui Dinsos dapat membangun rumah singgah sebagai upaya rehabilitasi psikososial para pasien ODGJ terlantar pasca rawatan medis. Karena di rumah singgah para pasien ODGJ terlantar yang telah sembuh dapat dilatih banyak keterampilan, mulai dari berkebun, kerajinan tangan dan bentuk sosial kemasyarakatan bisa dilakukan.


Setelah mereka terampil dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dikembalikan kepada pihak keluarga. “Karena itu kita sangat mendorong Pemkab Pidie, dalam hal ini Dinas Sosial harus hadir memperhatikan nasib para ODGJ, terutama ODGJ yang berstatus terlantar,” katanya.


Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, drg Muhammad Riza Faisal, didampingi dr Khairiadi, SpKJ, mengatakan keberadaan rumah singgah bagi pasien ODGJ terlantar dinilainya sangat penting.


Terlebih selama ini kata dia, pihaknya mengalami kesulitan dalam mencari alamat keluarga pasien ODGJ setelah sembuh dirawat. Karena itu lanjut dia pihaknya juga sangat membutuhkan peran dinas terkait lainnya, seperti Dinas Sosial dan Disdukcapil.


Sementara dr Khairiadi, SpKJ, menambahkan bahwa pihak nya sangat paham terhadap pihak keluarga pasien karena sulit merawat pasien ODGJ. “Karena itu kami selalu tekankan pada pihak keluarga bahwa dukungan keluarga sangat penting dan paling diutamakan,” katanya.


Jadi, imbuh dr Khairiadi, dengan adanya rumah singgah yang dikelola oleh Dinas Sosial sangat membantu pihak keluarga. Pasien -pasien ODGJ pasca rawatan, bisa direhab di rumah singgah.


Artinya jika diizinkan oleh pihak keluarga pasien ODGJ yang sudah sembuh bisa dititipkan di rumah singgah. Sistem pembiayaan bisa dibicarakan, dan dapat juga dilakukan dengan system pembiayaan bisa subsidi silang. Hal ini sudah dilakukan oleh rehab narkoba di RSJ Banda Aceh.


Sebenarnya sebut dia, kemampuan ODGJ tidak kalah dengan kemampuan orang normal. Bahkan ada beberapa pasien ODGJ yang mampu mengaji dan kemampuan skil lainnya.

Dinsos Pidie
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pidie drs Muslim, mengatakan pihaknya sangat berkeinginan membangun rumah singgah terhadap ODGJ dan jompo. Namun, karena alasan keterbatasan anggaran daearah, keinginan tersebut belum dapat diwujudkan.


Pun begitu selama ini jika ada orang terlantar terutama yang jompo, Dinsos Pidie berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Aceh untuk mengirim orang terlantar atau jompo tersebut ke panti asuhan.


“Kalau untuk pasien ODGJ kami tidak menerima surat dari pihak RSUD Tgk Chik Ditiro. Tetapi biasanya pihak rumah sakit yang berkoordinasi langsung via telepon memberitahukannya,” kata Muslim.


Karena itu, kata Muslim, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan pendataan aset terhadap bangunan milik Dinas Sosial yang selama ini terlantar. Bangunan bangunan tersebut kata dia, akan diaktifkan kembali salah satunya untuk rumnah singgah. (b06)

  • Bagikan