Fathanah, Jual Kebun Demi Ke Baitullah, Tapi Suaminya Gagal

  • Bagikan

FATHANAH merupakan salah satu calon jamaah haji (calhaj) asal Aceh Timur di Provinsi Aceh. Dijadwalkan, wanita kelahiran 6 Desember 1971 itu akan berangkat ke Baitullah bergabung dengan 99 calhaj lainnya dalam Kloter III Gelombang Pertama, 16 Juni mendatang.

Fathanah merupakan Calhaj asal Gampong Buket Dindeng, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Awalnya, dia mengaku nekat menjual kebun sawitnya untuk menyetor haji bersama suaminya di tahun 2011. Fatanah bersama suaminya dipanggil untuk dilakukan pelunasan tahun 2020, namun pemberangkatan haji ditunda dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Akibat pengurangan kuota dan pembatasan usia para calhaj Indonesia, Fatanah yang usianya 59 tahun dipanggil untuk pemberangkatan, sedangkan suaminya terkendala usia yang sudah di atas 65 tahun.

“Stor haji sama dengan suami hasil jual kebun, tapi suami tidak berangkat tahun ini, karena lewat usia. Seandainya kuota normal dan tidak ada pembatasan usia, maka kami sama-sama berangkat ke Baitullah,” ujar Fathanah, dijumpai Waspada, di sela-sela Manasik Haji di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, Minggu (29/5).

Meskipun berat menerima keputusan itu, namun Fatanah tetap ikhlas, karena menurut dia manusia itu hanya bisa berencana, sementara yang berlaku dan dijalani manusia adalah keputusan sang khaliq. “Ini keputusan Allah SWT dan saya harus ikhlas dan menerima keputusan ini. Semoga Allah menjaga kami,” kata Fathanah, usai makan siang di teras masjid saat itu.

Disinggung tujuan sesampai di haramaini, Fathanah mengaku sesampai di tanah suci hanya ingin fokus beribadah, baik saat tiba di Madinah dan ketika berada di Mekah. “Muda-mudah Allah memberikan kami kekuatan untuk menyempurnakan semua rukun ibadah haji, sehingga menjadi haji yang mabrur, amin,” harap Fathanah.

Wanita berusia 59 tahun itu mengaku bahagian bisa menunaikan ibadah haji, karena hal itu impiannya sejak menikah. Meskipun tidak berangkat bersama suaminya, namun Fathanah yakin dibalik kebijakan dan keputusan pemerintah itu ada hikmahnya. “Semua ini ada hikmahnya. Mohon doakan kami agar mabrur semuanya,” demikian Fathanah.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, Salamina, S.Ag, MA, sebelumnya menjelaskan, awalnya daerah itu mendapat kuota 104 jamaah, namun dua mengundurkan diri dan satu meninggal serta satu orang sakit, sehingga total calhaj Aceh Timur akan bergabung dalam Kloter 3 bersama calhaj dari tiga kabupaten/kota lain sebanyak 100 calhaj.

“Calhaj kita bersama Calhaj Pidie, Kota Langsa dan Aceh Besar akan bergabung dalam Kloter 3. Dijadwalkan masuk Asrama Haji Banda Aceh 16 Juni, pukul 08:00. Dan akan diterbangkan sehari kemudian melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang,” ujarnya.

Salamina berharap berharap, calhaj tetap menjaga stamina dan kesehatan agar ibadah sempurna. “Manasik hari ini adalah bagian dari agenda yang sudah dijadwalkan, semoga bisa menambah ilmu dan pemahaman tentang haji dan umrah,” ujar Salamina. WASPADA/M. Ishak

Teks Foto : FATHANAH, salah satu Calhaj Aceh Timur disela-sela Manasik Haji di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, Minggu (29/5). Waspada/M. Ishak

  • Bagikan