Jalan Proyek Multiyears Kembali Renggut Korban Jiwa

Masyarakat Gayo Lues Ancam Gugat Dan Lapor KPK

  • Bagikan
Jalan Proyek Multiyears Kembali Renggut Korban Jiwa
Salah satu bus yang terperosok ke jurang di kawasan jalan proyek multiyears Gayo Lues, Minggu (30/7). Ist

BLANGKEJEREN (Waspada): Berulang terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan proyek multiyears kawasan Gayo Lues hingga merenggut korban jiwa, H. Ibnu Hasyim tokoh masyarakat di sana mengancam akan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Sudah berulang kita ingatkan di media agar segera membenahi proyek jalan multiyears ini apalagi saat ini dalam pemeliharaan. Ini kembali merenggut korban jiwa, apakah tidak ada sama sekali tersentuh hati pemilik kebijakan di Pemerintah Aceh terhadap hal miris ini,” tanya H. Ibnu Hasyim yang juga wakil ketua DPRK Gayo Lues ini.

H Ibnu Hasyim dalam keterangannya melalui whatsapp pribadi Minggu (30/7) mengungkapkan, tercatat sudah berulangkali terjadi kecelakaan lalu lintas di tengah dalam pemeliharaan Jalan Multiyears 2021 – 2022 Jurusan Blangkejeren – Batas Abdya dan Blangkejeren – Batas Aceh Timur.

“Juni lalu sopir dan penumpangnya yang meninggal dunia, kini Minggu siang 30 Juli kembali jiwa orang terenggut karena kecelakaan di jalan yang sama karena kondisinya memang riskan kecelakaan,” ungkap Ibnu Hasyim mantan bupati Gayo Lues dua periode ini.

Menurut Hasyim dalam laporan yang dia terima kecelakaan itu terjadi di jalan Terangun-Abdya tepatnya turunan dan tikungan Bur Nipis Desa Persada Tongra Kec. Terangun Kab. Gayo Lues.

Kendaraan yang terlibat satu mobil bus Mitsubishi Canter warna putih BG 7144 DA yang dikemudikan Hermansyah dan mobil bus Mitsubishi Canter warna putih BG 7152 DA dengan pengemudinya Tantok Hariyono.

Disebutkan kedua kendaraan itu beriringan datang dari arah Terangun menuju Aceh Barat Daya (Abdya) dengan kecepatan sedang. Sesampainya di TKP yang merupakan jalan turunan dan tikungan, kedua mobil bus itu hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri arah hingga mobil bus Mitsubishi yang dikemudikan Tantok Hariyono masuk ke dalam jurang arah Abdya sedalam sekira 150 meter sedangkan mobil bus Mitsubishi Canter BG 7144 DA masuk ke dalam jurang sekira 30 meter.

Akibatnya, Tantok Hariyono, warga Desa Somangkaan Kec. Panurukan Kab. Jember Prov. Jawa Tengah mengalami luka berat pada bagian dada dan punggung belakang setelah dilakukan evakuasi terhadap korban, nyawa korban tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara Hermansyah warga Desa Tegal Rejo Kec. Lawang Kidul Kab. Muara Enim Prov. Sumatera Selatan, mengalami luka ringan.

“Saya prihatin dengan berulangnya kecelakaan yang terjadi di lintasan jalan program multiyears Blangkejeren-Aceh Timur dan jurusan Blangkejeren-Abdya,” ujar tokoh yang konsern memperhatikan kondisi jalan di wilayahnya itu.

Menurut Hasyim, kecelakaan ini terjadi akibat beberapa faktor kurang cermatnta perencanaan pembangunan trase jalan, kurang pengawasan, belum maksimalnya pemasangan rambu lalu lintas, dan terakhir pengerjaan proyek asal-asalan.

“Kita sangat prihati atas penanganan jalan ini karena sekalipun menelan biaya hampir triliunan rupiah manfaat yang dirasakan masyarakat bukannya mendapatkan kebahagiaan melainkan kesengsaraan,” sesalnya menambahkan jika ini dibiarkan berlarut dapat dibayangkan kondisi jalan ke depannya akan lebih parah lagi.

Hasyim kembali mengulang bahwa kondisi jalan ini bukan tidak diingatkan kepada pejabat pemerintah Aceh, tetapi hampir setiap kejadian selalu diinformasikan ke media. “Seharusnya pejabat Pemerintah Aceh merasa beban dan malu melihat kondisi jalan dan kejadian berulang ini, namun kita belum pernah melihat pernyataan yang menyejukkan dan bertanggungjawab soal ini.

Bila kondisi ini dibiarkan begitu saja, masyarakat Gayo Lues akan menuntut Pemerintah Aceh dan bila perlu kami laporkan ke KPK untuk menindaklanjuti masalah ini,” demikian H. Ibnu Hasyim.(m14)

  • Bagikan