Jamaah Haji Dilarang Bawa Jimat Ke Saudi

  • Bagikan
Kepala Kankemenag Aceh Timur, H Salamina, M.Ag, mengisi Manasik Haji di Meunasah Keude Peureulak, Aceh Timur, Kamis (25/4). Waspada/H. Muhammad Ishak
Kepala Kankemenag Aceh Timur, H Salamina, M.Ag, mengisi Manasik Haji di Meunasah Keude Peureulak, Aceh Timur, Kamis (25/4). Waspada/H. Muhammad Ishak

IDI (Waspada): Kementerian Agama RI mengingatkan jamaah haji dan umrah untuk tidak membawa jimat dalam berbagai bentuk ke Arab Saudi. Pasalnya, jimat sangat dilarang untuk dibawa ke Tanah Suci dan hukuman sangat berat jika ditemukan membawa benda tersebut.

“Konjen RI di Jeddah telah mengingatkan jamaah haji tidak dibenarkan membawa jimat ke Arab Saudi. Informasi ini perlu kita teruskan, agar jemaah calhaj tidak memasukkan jimat ke dalam koper bagasi dan tas kabin serta memakainya di badan,” kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Aceh Timur, H Muzakir S.Sos.I, MA, di sela-sela Manasik Haji di Masjid Besar Baitul Karim Simpang Ulim, Jumat (26/4).

Perlu dipahami bahwa, lanjutnya, jamaah atau siapapun yang terbukti membawa jimat ke Arab Saudi akan dijerat dengan pasal sihir. Hukumannya sangat berat yakni penjara. Oleh karenanya, pihaknya selalu menyampaikan hal itu dalam setiap manasik haji dan umrah. “Aturan ini (jimat atau sihir—red) sangat tegas di Arab Saudi, sehingga kita perlu mewanti-wanti jamaah,” timpa H Muzakir.

Ketika mengisi manasik haji, dia juga mengingatkan jemaah calhaj agar tidak larut dengan selfie atau swafoto di Tanah Suci, baik di Makkah maupun di Madinah. Hal itu penting diingatkan agar jamaah calhaj lebih khusyu’ dalam memanfaatkan waktu semata-mata untuk beribadah, terutama ketika Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

“Di Arab Saudi juga terdapat beberapa objek yang dilarang untuk di foto, diantaranya adalah guest house atau Istana Raja yang berdekatan dengan Masjidil Haram. Hal ini perlu diingatkan, karena pernah jamaah umrah harus berurusan dengan pihak keamanan akibat memotret objek terlarang tersebut,” kata H Muzakir.

Oleh sebabnya, dia mengingatkan jmaah calhaj nantinya tidak mengambil foto secara sembarangan dan tidak membuat konten yang berlebihan dan berbau negatif di Tanah Suci, apalagi sempat diunggah ke sosial media. “Membuat konten negatif dan diunggah ke medsos akan bermasalah. Maka jamaah diharap fokus memanfaatkan waktu beribadah di Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air,” pungkas H Muzakir S.Sos.I, M.A. (b11).

  • Bagikan