Kongkow-kongkow Waroeng Kopi Bersama Pj Gubernur Achmad Marzuki

  • Bagikan
Kongkow-kongkow Waroeng Kopi Bersama Pj Gubernur Achmad Marzuki

WhatsApp masuk pukul 09.30 Wib Sabtu (15/10) dari Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA. “Bang, euntar sore kita ngopi2 sama pak pj gub ya.” Dia melanjutkan, “waroeng kopi sekitar Pango aja”.

Pesan itu juga disampaikan MTA ke sejumlah pimpinan organisasi media dan perusahaan media, juga jurnalis senior.

Sore pun tiba. Kota Banda Aceh gelap dan dingin, efek tetesan air hujan. Pun begitu, pesan Wa MTA efektif, ba’da Ashar Sabtu sore ( kemarin) para jurnalis sudah berdatangan.

Kongkow-kongkow Waroeng Kopi Bersama Pj Gubernur Achmad Marzuki
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki kopi bareng pimpinan media dan organisasi pers. Tampak Ketua SMSI Aceh, yang juga Kepala Perwakilan Waspada Aldin Nl, mendampingi Pj Gubernur di salah satu waroeng kopi kawasan Pango, Banda Aceh, Sabtu ( 15/10/2022). Waspada/Ist

Tampak perwakilan organisasi perwakilan media dan perusahaan pers, PWI, Haris Fadillah dan M Saman, IJTI langsung ketuanya, Munir, JMSI Hendro Saky, AMSI, Aryos. nampak pula Pimpinan Perusahaan Harian Rakyat Aceh, Imran Joni, HT Anwar dan wartawan Serambi Indonesia, Sayed Kamaruzaman dan Masrizal, kepala LKBN Antara, Azhari.

Saya sendiri, penulis, Aldin Nainggolan mewakili Serikat Media Siber Indonesia ( SMSI) Aceh, duduk sebelah Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang hadir di Waroeng KoPi Solprem Pango, Banda Aceh,—di atas pukul 17.00 an…

Sembari menyeruput kopi, teh tarik dan ditemani gudapan, suasana silaturahmi dengan Pj Gubernur Aceh ini terasa mencair. Mulai sekedar kongkow-kongkow santai hingga hal-hal berat diperbincangkan.

“Ya seperti ini yang saya mau. Sudah sudah bulan lalu dirancang ngopi bareng wartawan, baru sore ini terlaksana,” ujar Pj Gubernur sambil melihat Jubir MTA, yang duduk bersama Gade Ridwan, mewakili Humas Setda Aceh.

Tanpa protokoler, tanpa pengawalan ketat, ngopi bareng bersama Pj Gubernur terasa nyaman. Kendati banyak of the recordnya, wartawan pun mahfum.

“Anda-anda semua nih, tulis aja bila punya data ketimpangan dan masalah hukum,” kata mantan Pangdam Iskandar Muda ini dengan mimik santai tapi serius.

Lalu, Alumni Akademi Militer tahun 1989 in, juga bilang, bahwa ia akan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang Aceh. Membuat sejarah yang bisa dikenang masyarakat Aceh. Tentu saja upayanya tidak akan berhasil bila tanpa dukungan semua pihak termasuk para wartawan.

“Jangan lagi menulis berita yang membuat rakyat tidak termotivasi dan berpartisipasi dalam pembangunan. Saya berutang banyak untuk Aceh. karena itu kita harus membuat sesuatu yang bisa memajukan Aceh. Media juga harus tumbuhkan cara bentindak dan berpikir positif di kalangan masyarakat,” cetus pria kelahiran, 24 Februari 1967, yang sejak 6 Juli 2022, ini mengemban amanat sebagai Penjabat Gubernur Aceh.

Sambil santai Achmad Marzuki menanggapi program 100 hari sebagai Pj Gubernur. “Saya ini bukan gubernur hasil Pilkada, saya bekerja sesuai dengan ketentuan berlaku sebagai seorang Pj Gubernur yang SK nya dikeluarkan oleh Presiden. Saya ditugaskan presiden membantu Aceh keluar dari banyak kesulitan,” demikian antara lain perbincangan Pj Gubernur bersama jurnalis. Beberapa saat sebelum azan Maghrib, Achmad Marzuki pamit meninggalkan lokasi. WASPADA/Aldin Nainggolan

  • Bagikan