Momen Ramadhan Dimanfaatkan Anggota Dewan Pidie Berjualan Kuliner

  • Bagikan

RAMADHAN, bulan penuh berkah dan ditunggu semua umat muslim. Orang berpuasa, gencar beribadah, dan tentunya banyak yang mulai mencoba usaha jualan makanan dan minuman di bulan suci ini.

Tak terkecuali tokoh masyarakat dan para politisi, semua orang mencoba memanfaatkan momen Ramadhan untuk mendulang rupiah dengan berjualan kuliner. Sebagaimana dilakoni Anggota DPRK Pidie Fraksi Partai Golkar, Ida Susanti SE.

Ditemui Waspada, di Lapak Jajanan Ramdhan Naomy’s Kitchen di Jalan Elak Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Sabtu (9/4) sore dia bersama suaminya, Syahrul Rizal, dengan nada ramah menyapa satu persatu pengunjung lapaknya yang mau membeli penganan berbuka puasa.

“Silahkan pilah, bu, bapak, abang. Itu kue bulukat Thay, kalau itu kue Tortila Setengah Jalur. Rasanya lezat abang ku,” kata Ida Susanti saat berjualan penganan berbuka puasa.

Di sela berjualan, Ida Susanti yang akrab disapa Eva H Wan AW, menuturkan lebih 60 macam kue yang dijualnya. Pun begitu tidak semua itu hasil produksi dirinya, tetapi dia juga menjual beberapa macam kue yang dibuat oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lainnya yang ada di Kota Sigli dan sekitarnya.

Disebutkan, meski sejak bulan Ramadhan dia sibuk dengan meracik dan mengolah penganan berbuka dalam jumlah besar di rumahnya di Gampong Lampoih Lada, namun tidak mengganggu aktivitasnya sebagai wakil rakyat di Gedung DPRK Pidie. Kata dia, aktivitas membuat kue berbuka tersebut dilakukannya setelah sholat Subuh.

Dengan mempekerjakan tujuh orang karyawati, sangat membantu ruang gerak Ida Susanti membagi waktu membuat kue dan aktivitas di Gedung DPRK Pidie.

“Alhamdulillah selama bulan puasa, ini aktivitas di kantor sangat kurang ya. Meskipun ada biasanya diatas jam 14 siang. Jadi saya lebih leluasa membantu kawan-kawan di dapur Naomy’s Kitchen,” katanya.

Ida bercerita, bahwa membuat dan menjual kue ini adalah hobinya sejak kecil. Setiap tiba bulan Ramdhan dia selalu mencari keberuntungan dengan membuka lapak, berjualan penganan berbuka puasa. Selain berjualan kue di lapak, dia juga menerima pesanan.

Sebut Ida Susanti, banyak orang memesan berbagai makanan khas berbuka puasa untuk disantap bersama keluarga, atau untuk dibagikan ke kerabat atau berbagi kepada orang kurang mampu. Dari hasil jualan kue berbuka puasa, ini Ida Susanti dapat meraup pendapatan per hari sekira Rp10 juta sampai Rp15 juta. “Jumlah ini masih kotor bang, kan karena ada produk kue yang dititip oleh UMKN lain, kami kan harus bayar,” katanya menjelaskan.

Momen bulan Ramadhan, sejatinya dimanfaatkan Ida Susanti untuk meraup keberuntungan dari berjualan penganan berbuka puasa. Namun, lebih dari pada itu ia pun berharap mendapat berkah dibulan suci dan mulia ini karena dapat membantu menjual kue yang diproduksi oleh ibu-ibu di Pidie. Semoga.

Muhammad Riza

  • Bagikan