LANGSA (Waspada) : Pemerintah Gampong Paya Bujok Beuramoe (PBB), Kecamatan Langsa Barat, launching Betor sampah serta sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di halaman kantor geuchik setempat, Kamis (24/3).
Lauching tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, Camat Langsa Barat, Hady Wijaya SSTP MSP, Kadis DLH, Ridwanullah SSTP, Kapolsek Langsa, AKP Lilik Harwanto SH, Kepala MIS Terpadu, Maddani SP.d, serta undangan lainnya.
“Pemko Langsa sangat mengapresiasi dan terimakasih kepada pemerintah Gampong telah mengadakan Betor sampah yang nantinya melayani angkutan sampah hingga ke Depo sampah di Pondok Pabrik,” kata Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM.
Sambungnya, apabila masih ada sampah rumah tangga di gampong ini masih membuang sampah secara sembarangan maka pihak gampong harus mengambil tindakan tegas.
Kendati demikian, berharap dengan adanya Betor angkut sampah dan telah adanya petugas angkut sampah kiranya tidak adanya lagi sampah yang tercecer lagi.
“Program yang baru di launching itu benar-benar mampu menyelesaikan persoalan sampah, sehingga gampong lain yang belum memulai pengelolaan sampah bisa mencontoh dan menerapkannya. Karena kalau ada sampah yg berserakan dimana-mana, ini akan menjadi fitnah atau tuduhan bagi masyarakat yang ditujukan ke gampong yang belum mengelola sampah masyarakatnya,”tegas Marzuki Hamid.
Sementara itu Geuchik Gampong Paya Bujok Beuramoe (PBB), Zubaili, mengatakan dengan adanya Betor pengangkut sampah serta tersedianya dua petugas sampah maka gampong bisa menjadi bersih dan tertib membuang sampah.
Sampah menjadi persoalan dibanyak tempat, seperti pencemaran udara, penyakit hingga banjir. Pengelolaan dan pengolahan sampah terus menjadi perhatian khusus di gampong saat ini sudah memiliki selangkah lebih maju untuk memulai hal positif terkait permasalahan lingkungan yakni sampah.
Lanjutnya, sebelum melaunching program ini pihak gampong sejak Januari bersama perangkat sudah mulai mensosialisasikan, mengedukasikan kepada masyarakat terkait cara yang baik mengelola sampah dan tidak membuang sembarang tempat.
“Diharapkan warga tidak lagi membuang sampah sembarang dan yang paling penting tidak membawa sampah keluar dari perkarangan rumah,” pintanya.
Pengelolaan bank sampah melalui Desa Berseri (Bersih dan Lestari), itu artinya semua sampah laku terjual dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. Berangkat dari desa berseri, desa pojok diharapkan siap menjadi wisata edukasi berseri dengan mengandalkan pengelolaan sampah dan tahun ini bisa maju menuju desa berseri mandiri dimana prestasi tersebut merupakan berseri paling tinggi.
“Sampah menjadi persoalan serius terutama dibeberapa daerah termasuk Kota Langsa karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan ini menjadi perhatian bersama,” tukasnya. (crp).