Pertama Di Aceh, Guru SMK Gunung Meriah Gagas Absen Siswa Berbasis Digital

  • Bagikan

SINGKIL (Waspada): Program penerapan disiplin siswa/siswi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil patut diberikan apresiasi luar biasa bagi dunia pendidikan.

Sebab, dengan ide dan gagasan salah satu guru di sekolah itu, kini sekolah kejuruan tersebut bisa lebih mudah memantau dan mengawasi disiplin siswa. Baik pengawasan dari sekolah maupun orang tua siswa/siswi.

Kepala Sekolah SMK Gunung Meriah, Anhar DH SP serangkaian launching absen siswa berbasis digital, yang dihadiri Kacab Dinas Pendidikan dan Ketua PGRI Aceh Singkil, Senin (7/2) menjelaskan, absen siswa digital atau yang disebut aplikasi Presensi Online Gunung Meriah (POG) merupakan alat absensi siswa saat masuk dan pulang sekolah.

Dengan aplikasi absen digital ini guru menjadi lebih mudah untuk mengawasi kehadiran siswa/siswi.

“Termasuk orang tua juga bisa langsung mengawasi anak-anaknya masuk dan pulang sekolah, dilihat secara online,” kata Anhar.

Lebih lanjut katanya, aplikasi yang menjadi inovasi baru untuk pengawasan siswa ini diciptakan oleh salah satu guru di sekolah tersebut.

“Ini merupakan terobosan awal, dengan alat yang baru dicoba selama 14 hari ini bisa menjadikan anak lebih disiplin dan efektif dalam belajar,” ucapnya.

Selama ini guru kerepotan mengawasi kehadiran sekitar 500 siswa. Namun sekarang bisa lebih mudah, dengan waktu beberapa menit kehadiran siswa bisa terdata seluruhnya. Dan bisa diawasi langsung orang tua dari rumah secara online,” terang Anhar.

Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan Wilayah Kota Subulussalam dan Aceh Singkil, Antoni Berampu MPd, memberikan apresiasi atas ide dan gagasan SMK Gumer dalam meningkatkan disiplin siswa tersebut.

“Dengan menggunakan barcode Kartu Tanda Siswa (KTS), guru bisa lebih mudah mengontrol siswa-siswi dalam bersinergi program 5 kinerja bersahaja,” ucap Kacab yang juga Ketua PGRI Subulussalam iu.

Ini menjadi yang pertama di wilayah Aceh Singkil, bahkan bisa kemungkinan pertama di Aceh.

Ini bisa menjadi inspirasi di SMA lain. Karena sangat efektif dengan memanfaatkan berbasis digital untuk pencapaian mutu.

“Sangat saya apresiasi untuk guru SMK yang menyumbangkan ide kreatifnya. Meski di Singkil tapi bisa berkontribusi untuk dunia pendidikan di Aceh.
Ini sangat efektif sehingga dapat menjawab bagaimana program nawacita pendidikan di Aceh, dan indikator menjawab pencapaian 5 kinerja bersahaja. Yakni menargetkan mutu pendidikan di Aceh. Zaya sangat mendukung agar aplikasi ini menjadi hak paten dan bisa disebarluaskan untuk dunia pendidikan,” pungkas Berampu.

Sementara itu, Ketua PGRI Aceh Singkil M Najur juga menyampaikan apresiasi atas inovasi yang digagas Guru SMK Gumer. “ini terobosan luar biasa, setau saya ini yang pertama di Aceh,” ucapnya.

Dengan aplikasi ini siswa tidak bisa berkilah lagi kepada orang tua masalah kehadirannya. Sebab bisa diawasi langsung oleh para orang tua, karena sudah terdata langsung secara online.

Dalam kesempatan itu Najur juga menyinggung masalah kesejahteraan guru-guru di Aceh Singkil agar honor dan insentif bisa diberikan, dan Pemerintah Aceh bisa menyediakan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) PNS.

Sementara itu guru Multimedia pencipta POG Kennedi saragih, SKOM kepada Waspada mengaku latar belakang dirinya menciptakan alat tersebut lantaran seringnya mendengar keluhan kepala sekolah dan guru atas kehadiran siswa. “Karena seringnya murid lompat pagar dan sering telat hadir. Maka saya berinisiatif untuk menciptakan alat ini,” ujarnya.

Disebutkannya, selama sebulan dirinya sering lembur hingga malam selepas mengajar untuk menciptakan aplikasi tersebut hingga selama 1 bulan.

“Sangat sulit untuk membuat aplikasi ini. Tapi saya terus belajar dan belajar. Dan aplikasi sudah siap tapi ada kekurangan, dan saya pelajari lagi dari tutorial di youtube,” ucap Kenedi.

Cara kerja aplikasi tersebut dijelaskannya, dengan memanfaatkan laptop sebagai software modular untuk menjalankan program. Kemudian siswa melakukan presensi yakni menempelkan barcode Kartu Siswa di tablet, dan secara otomatis sudah langsung masuk ke website dan bisa di printout untuk melihat kehadiran siswa.

“Dan para orang tua juga bisa membuka langsung website nya untuk melihat absen anaknya, sesuai dengan jadwal masuk dan jadwal pulang,” terang Kenedi. (b25)

KACAB Dinas Pendidikan, Antoni Berampu bersama Ketua PGRI M Najur didampingi Kasek Anhar DH SP saat meninjau siswa/siswi melakukan presisi absen online. Waspada/Arief H

  • Bagikan