Pertengahan Ramadan, Aktivitas Kamar Operasi RSU Cut Meutia Meningkat

  • Bagikan
Para pasien Kamar Operasi RSU Cut Mutia Aceh Utara sedang antri. Aktivitas meningkatkan memasuki pertengahan Ramadhan. (Waspada/Zainal Abidin)
Para pasien Kamar Operasi RSU Cut Mutia Aceh Utara sedang antri. Aktivitas meningkatkan memasuki pertengahan Ramadhan. (Waspada/Zainal Abidin)

LHOKSEUMAWE (Waspada) : Pertengahan Ramadan 1444 H, aktivitas di kamar operasi (OKA) Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara kembali meningkat. Sebelumnya, pasien operasi menurun, antara 6 sampai 7 pasien per hari.

Peningkatan aktivitas, terjadi pada pertengahan bulan puasa. Sementara pada awal Ramadan, jumlah pasien menurun. Menurut data dari kamar operasi, saat ini setiap hari jumlah pasien rata-rata, antara 10 sampai 15 pasien. “Pada awal Ramadan turun antara 6 sampai 7 pasien,” jelas Direktur Rumah Sakit (RSU) Cut Mutia dr. Baihaqi melalui Humas dr. Harry.

Sampai saat ini RSU Cut Meutia melayani pasien operasi umum, urologi (saluran kemih), orthopedi (bedah tulang), telingan, mata, kulit, jantung dan beberapa jenis operasi lainnya. Operasi tersebut dilakukan para dokter spesialis masing-masing.

Aktivitas cuci darah di ruang HD, juga berjalan normal. Setiap hari petugas menangani sampai 35 pasien. Penanganan dilakukan melalui dua shift, pagi dan sore. Rumah sakit mengoperasikan 25 unit alat cuci darah.

Pertengahan Ramadan, Aktivitas Kamar Operasi RSU Cut Meutia Meningkat

Aktivitas juga terlihat di ruang Poli RSU Cut Meutia. Setiap Senin sampai Jumat, warga menjalani rawat jalan di Poli mata, kulit, THT, penyakit dalam, tulang, jantung, urologi dan poli anak. Sementara pasien kemotrapi rata-rata 10 sampai 12 pasien per hari. Untuk hari ini pasien ruang Kebidanan sejumlah 17 pasien dan 22 pasien rawat inap. “Meskipun di Bulan Ramadan, aktivitas tetap berjalan normal,” jelas Humas RSD Cut Meutia dr. Harry.

Untuk melayani pasien di Bulan Ramadhan, petugas pelayanan kesehatan tetap bertugas seperti biasa. Sejumlah 1.300 petugas medis melayani para pasien yang berasal dari Aceh Utara, Lhokseumawe dan sejumlah pasien rujukan dari kabupaten tetangga.(b08)

  • Bagikan