Tarian Adat Singkil Menatakhken Hine Terbaik III Di PKA-8

  • Bagikan
Tim tari kontingen Aceh Singkil bersama pemimpin Sanggar Anharudin, usai tampil memukau di Pentas Utama PKA 8, Taman Ratu Sultanah Safiatuddin Banda Aceh. WASPADA/ist
Tim tari kontingen Aceh Singkil bersama pemimpin Sanggar Anharudin, usai tampil memukau di Pentas Utama PKA 8, Taman Ratu Sultanah Safiatuddin Banda Aceh. WASPADA/ist

BANDA ACEH (Waspada): Menatakhken Hine (Marabentan) merupakan salah satu dari sekian banyak tarian adat Singkil di Bumi Sekata Sepekat Kabupaten Aceh Singkil.

Tarian yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu, berhasil mendapat predikat penyajian kategori terbaik III, usai tampil memukau pada ajang PKA ke-8 tahun 2023 di Banda Aceh.

Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dr Ir H Azwar Abubakar, yang merupakan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Diketahui, dari sebanyak 23 kabupaten/kota di Aceh, sedikitnya hanya 5 kabupaten yang masuk nominasi penampilan penyajian terbaik pada perlombaan tarian WBTB di PKA-8.

Lima kabupaten tersebut masing-masing, Kabupaten Aceh Singkil dengan penampilan tari Inai Dampeng, (Menakhtakhkan Hinei dan Tarian Dampeng), yang dibawakan Sanggar Tari Lae Gentuyung.

Kemudian Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang menampilkan tarian Rafa’i Geleng kategori terbaik 1. Nagan Raya, menampilkan tarian Seudati kategori terbaik II.
Serta Gayo Lues dan Aceh Barat yang menampilkan Tarian Saman.

Pimpinan Sanggar Tari Lae Gentuyung Anharuddin yang beralamat di Desa Kilangan Kecamatan Singkil, Jumat (10/11/2023) kepada Waspada.id di Banda Aceh mengatakan, Tarian Menatakhken Hine ini merupakan tarian adat Singkil pesisir.

Selain Tarian Menatakhken Hine Tim Sanggar Tari Lae Gentuyung juga turut menampilkan Tarian Dampeng saat pertunjukan di ajang PKA ke-8.

“Alhamdulillah, selain mendapat piagam penghargaan, kontingen Aceh Singkil juga mendapat hadiah uang pembinaan senilai Rp7 juta oleh Panitia PKA ke-8,” ucap Anhar

Diterangkannya, Tarian Menatakhken Hine ini merupakan salah satu tarian adat Singkil pesisir yang biasa dibawakan sebelum waktu Sholat Subuh.

Tarian ini dibawakan pada saat acara pesta perkawinan maupun sunat rasul.

Sebelum Subuh anak yang disunat dibangunkan dan disuguhi tarian tersebut. Setelah itu baru diarahkan untuk mandi.

Tariannya diawali dengan gerakan marabentan kemudian dilanjutkan dengan tonjok. Dan setelah mandi, kembali ditampilkan tarian dampeng, papar Anharuddin.

Sebelumnya, Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi MAP mengatakan, Aceh Singkil berhasil masuk dalam 5 besar Kategori Tari Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang diserahkan oleh mantan Menteri PAN RB, di Pentas Utama Sultanah Safiatuddin Banda Aceh.

“Ini adalah penghargaan pertama Kabupaten Aceh Singkil selama perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh yang Ke-8. Mudah-mudahan Aceh Singkil dapat meraih penghargaan pada kategori berikutnya, harap Azmi. (B25)

  • Bagikan