TMMD Ke-115 Kodim 0102/Pidie Bawa Berkah Untuk Petani Tiro

  • Bagikan
Tokoh Masyarakat Tiro/Truseb mempeusijuk (tepungtawari) para prajurit TNI yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan TMMD ke 115 Kodim 0102/Pidie di Lapangan Bola Kaki, Gampong Trieng Judo Baroh, Kecamatan Tiro, Selasa (11/10). Waspada/Muhammad Riza
Tokoh Masyarakat Tiro/Truseb mempeusijuk (tepungtawari) para prajurit TNI yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan TMMD ke 115 Kodim 0102/Pidie di Lapangan Bola Kaki, Gampong Trieng Judo Baroh, Kecamatan Tiro, Selasa (11/10). Waspada/Muhammad Riza

Tiro/Truseb, adalah salah satu daerah pertanian dan perkebunan di Kabupaten Pidie. Sekira tahun 1980-1990, daerah kelahiran Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Dr Tgk Muhammad Hasan Ditiro, ini pernah berjaya dengan komoditi kedelai. Namun karena konflik mendera daerah berjuluk Serambi Mekah tersebut, komoditi itupun dilupakan. Sekarang daerah itu sedang musim rambutan.

Dalam tulisan ini, Waspada bukan ingin bercerita tentang masa kelam, karena Tiro/Truseb pada masa konflik Aceh pernah diklaim TNI/Polri sebagai “kawasan hitam” melainkan Waspada akan bercerita, sekilas tentang kondisi masyarakat Tiro di masa sekarang yang hidup rukun, aman dan tenteram.

Sekarang Kodim 0102/Pidie di bawah komando Letkol Inf Abd Jamal Husin, sedang dilaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-115. Kegiatan ini dipusatkan di Gampong Trieng Judo Baroh, Kecamatan Tiro/Truseb. Dalam program TMMD, TNI dari Kodim 0102/Pidie akan membangun proyek fisik dan non fisik.

TMMD Ke-115 Kodim 0102/Pidie Bawa Berkah Untuk Petani Tiro
Dandim Pidie, Letkol Inf Abd Jamal Husin memantau langsung pelaksanaan pembukaan jalan yang dikerjakan melalui program TMMD ke 115 di Tiro, Selasa (11/10). Waspada/Muhammad Riza

Sepanjang 4 Km ruas jalan ke kawasan perkebunan akan dibuka oleh TNI untuk mempermudah akses masyarakat ke kawasan perkebunan. TNI juga membangun boxculver, rehab rumah warga, melakukan sosialisasi kesehatan dan pertanian serta kegiatan sosial lainya selama berlangsungnya TMMD di Tiro.

Tentu saja, program TNI, ini sangat disukai, dan telah lama dinanti-nantikan warga setempat. Rahmad, 30 warga Mampre, Kecamatan Tiro, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan TMMD Kodim 0102/Pidie tersebut. Pembangunan jalan baru dengan panjang sekira 4 Km, itu sudah sangat lama dinantikan masyarakat, khususnya para petani. Kendati jalan baru itu dibuka tanpa pengaspalan dan semenisasi melalui program TMMD ke 115 Kodim 0102/Pidie yang bekerjasama dengan Pemkab Pidie.

Namun, Rahmad mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran program TMMD di Kecamatan Tiro, karena banyak manfaat yang dirasakan warga dari program dimaksud. “Dengan dibukanya jalan baru, ini tentu saja akan mempermudah transportasi kami untuk pergi ke kebun,” kata Rahmad.

Muklis, 30, warga Tiro lainnya berharap, selain program TMMD, TNI juga diminta untuk selalu membuat program-program lain, seperti program yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, tentu dengan memanfaatkan sumber adaya alam yang ada. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, secara otomatis jumlah pengangguran bisa dietaskan atau berkurang.

Musim Rambutan

Di tengah riuhnya mesin alat berat milik TNI yang sedang melakukan kegiatan TMMD ke -115 di Gampong Trieng Judo Baroh, Kecamatan Tiro/Truseb. Sebagian petani di Tiro mulai panen rambutan yang ditanam di halaman depan dan belakang rumah.

Hanisah, 30, warga Tranmigrasi Lokal (Translok) Mampre, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, mengungkapkan Sebagian warga Kecamatan Tiro, diakuinya sedang panen rambutan. Namun kata dia, buah ini belum menjadi nilai ekonomis, harganya murah sehingga kebayakan hanya dikonsumsi anggota keluarga.

TMMD Ke-115 Kodim 0102/Pidie Bawa Berkah Untuk Petani Tiro
Seorang warga pendatang sedang memetik rambutan di kebun milik warga Transmigrasi Lokal di Mampre, Kecamatan Tiro/Truseb, Kabupaten Pidie, Selasa (11/10). Waspada/Muhammad Riza

Ia mengatakan, musim rambutan tahun ini banyak membuahkan hasil dan masyarakat saat ini sedang memanen. Hanisah sendiri memiliki sekira 20 batang rambutan yang ditanam di dalam perkarangan rumahnya, tetapi rambutan milik Hanisah belum bisa dipetik untuk dijual. “Satu atau dua minggu lagi baru bisa panen bang,” kata Hanisah kepada Waspada.

Tetapi lanjut dia, bebarapa petani lainnya sudah ada yang memetik dan menjualnya ke pasar. Jujur kata Hanisah, dirinya tidak tahu harga yang dibeli oleh penampung, namun berdasarkan cerita petani yang sudah menjual harga rambutan dibeli tidak menentu, terkadang dibeli Rp7.000-Rp8.000. “Harganya sangat murah dan harga ditentukan pembeli di pasar, bukan pemilik, ini sangat tidak masuk akal, saya tidak mau lagi jual rambutan ke pasar, rencananya nanti kalau rambutan ini panen saya jual saja di kebun,” tuturnya.

Hanisah berharap dengan adanya program TMMD Ke-115 yang dilaksanakan oleh Kodim 0102/Pidie, ini pembangunan akses jalan ke Gampong Mampre bisa lebih bagus, dan Mampre, Kecamatan Tiro bisa terkenal dengan hasil kebun. Dengan demikian nanti akan banyak warga yang datang ke Mampre untuk membeli hasil panen rambutan dan hasil panen perkebunan lainnya termasuk juga hasil panen padi yang kualitasnya sangat bagus.

“Kami sangat senang adanya kegiatan TMMD yang dilaksanakan bapak -bapak TNI di sini. Karena dengan adanya kegiatan ini gampong kami bisa tiap hari masuk koran diberitakan oleh abang-abang dan ibu-ibu wartawan yang datang melakukan peliputan di sini. Semoga, potensi Gampong Mampre dan sekitarnya yang dieksplor untuk kemudian ditulis dan diberitakan oleh para wartawan bisa membawa berkah bagi para petani, khusnya masyarakat Translok Mampre, Kecamatan Tiro/Truseb, Kabupaten Pidie. Semoga.
WASPADA/Muhammad Riza

  • Bagikan