Warga di Seunuddon Mancing Bersama di Jalan Rusak

- Aceh
  • Bagikan

ACEH UTARA (Waspada): Karena sudah puluhan tahun diabaikan pemerintah, akhirnya warga dari sejumlah desa di Kec. Seunuddon Kab. Aceh Utara melampiaskan kekesalannya dengan menggelar aksi mancing bersama dikolam air sepanjang jalan penghubung antar kecamatan setempat yang rusak parah bagai kubangan.

Kondisi memprihatinkan ini disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Aceh Utara Muhammad Azhar yang merekam langsung adegan warga warga desa Kec. Seunuddon menggelar aksi mancing bersama di lobang jalan yang rusak parah, Senin (21/3) lalu.

Bahkan warga ramai-ramai menanam pohon pisang dalam kubangan jalan rusak sebagai aksi protes keras masyarakat terhadap Pemerintah Daerah yang sudah puluhan tahun mengabaikan kondisi memprihatinkan itu.

Amirudruddin salah satu perwakilan peserta aksi mengatakan jalan tersebut selalu di usulkan dalam musrenbang Kecamatan di setiap tahunnya, namun tidak pernah ada realisasi.

Masyarakat sudah sangat kecewa terhadap kinerja Pemerintah Daerah melalui Dinas PUPR terkait. Pasalnya pemerintah Daerah terkesan tutup mata dan tidak ada kepedulian sedikitpun terhadap keluhan masyarakat.tentang kerusakan jalan yang tak tersentuh pembangunan.

“Kami merasa sangat kecewa terhadap Pemerintah yang seakan tutup mata dan tidak pernah peduli terhadap kepentingan rakyatnya. Padahal jalan ini sudah kita ajukan di setiap kali Musrenbang di Kecamatan setiap tahunnya. Namun tidak pernah ada realisasi” tuturnya.

Sehingga untuk melampiaskan rasa kekecewaannya, spontan saja warga dari desa setempat menggelar aksi protes dengan mancing bersama di lubang jalan rusak yang sudah mirip dengan kolam air.

Jalan rusak parah sepanjang 2 Km itu, merupakan jalan penghubung beberapa Kecamatan, juga berfungsi sebagai jalan utama untuk menuju pusat Pemerintahan Kabupaten setempat.

Warga juga menjelaskan bahwa masyarakat sudah sangat kecewa terhadap kinerja Pemerintah Daerah yang terkesan tutup mata dan tidak ada kepedulian sedikitpun terhadap kepentingan masyarakat, terutama untuk perbaikan jalan umum.

Adapun desa yang terhubung langsung dengan jalan tersebut meliputi desa di Kec. Seunuddon, Gampong Menasah Sagoe, Matang Puntong, Tanjong Geuleumpang dan Meunasah Pante Kecamatan Baktiya Barat.

Apalagi jalan tersebut sangatlah penting bagi masyarakat dibeberapa desa, karena selain sebagai jalur lintas masyarakat dan anak-anak sekolah, juga sebagai jalur bisnis untuk mengangkut hasil usaha dan berbagai jenis komoditi pertanian serta perkebunan.

“Jalan ini juga digunakan masyarakat disini untuk mengangkut hasil pertanian dan perikana untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Makanya sangatlah penting untuk segera di perbaiki,”cetusnya.
Amir menyebutkan tidak hanya membutuhkan pembangunan jalanan saja, tapi juga

Selain pembangunan jalan, sambung Amir, juga membutuhkan pembangunan talud penahan sisi jalan, supaya sisi jalan tidak terkikis atau tergerus oleh longsor. Kondisi ini sangat rentan terjadi terutama pada saat musim hujan dan air pasang turut menggenangi badan .

Disisi lain, sekian lama kerusakan jalan itu terbiar tanpa perbaikan juga telah banyak menimbulkan dampak buruk terhadap masyarakat yang melintas dengan kendaraan bermotor. Sehingga banyak yang menjadi korban laka lantas karena jatuh atau terperosok ke dalam lubang jalan yang setia menunggu mangsanya lewat.

“Banyak warga menjadi korban laka lantas, warga mengalami kecelakaan akibat terperosok ke lubang jalan tersebut, termasuk anak sekolah. Akses jalan ini sering memakan korban, apalagi kalau malam hari jalan ini sangat gelap. Akibatnya pengendara sepeda motor tak dapat mengelak mengingat banyaknya lubang di tengah badan jalan yang di genangi air, ” ungkapnya.

Camat Seunuddon, Muslem melalui WhatshApp saat di konfirmasi awak media, mengucapkan terimakasih kepada para wartawan yang telah memberikan informasi terkait jalan rusak tersebut.

“Kami pihak Muspika berterimakasih atas informasinya, kami akan menindak lajut dan meneruskan ke dinas teknis ” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Utara M. Thaib melalui Kaba Humas Hamdani serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang ( PUPR) Kab. Aceh Utara Edi Anwar gagal dikonfirmasi, tak mengangkat panggilan masuk dan tidak membalas pesan. (b09)

  • Bagikan