BI Sosialisasi SIAP QRIS Di Pasar Tradisional Medan

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Sebagai regulator, Bank Indonesia terus berupaya mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, dalam mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital Nasional. Salah satunya melakukan sosialisasi dalam penggunaan sistem pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di pasar-pasar tradisional di Medan.

Bank Indonesia bersama Dinas Perdagangan Kota Medan serta Perusahaan Dagang (PD) Pasar Kota Medan bersinergi untuk melakukan implementasi program S.I.A.P QRIS sebagai pilot project pada empat pasar di kota Medan, yaitu Pasar Petisah, Pasar Sei Kambing, Pasar Kampung Lalang, dan Pusat Pasar.

“Sebagai langkah awal, implementasi kegiatan dilakukan melalui sosialisasi program S.I.A.P QRIS pada empat pasar tersebut, dan kemudian akan dilanjutkan dengan launching program S.I.A.P QRIS,” ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Sumut, Nasrullah, saat melakukan sosialisasi di Pusat Pasar Medan, Selasa (15/2).

Dia menyebutkan, BI terus memperluas implementasi QRIS dan terhitung pada 31 Desember 2021 telah terdapat sekitar 14,2 juta merchant QRIS di Indonesia, dengan 610 ribu diantaranya berada di Sumatera Utara. Saat ini QRIS sudah dapat digunakan pada berbagai komunitas seperti, rumah ibadah, tempat pariwisata, warung, pajak dan retribusi daerah, lembaga sosial, dan lain-lain.

“Sesuai dengan arahan Kementerian Perdagangan RI perihal Implementasi Digitalisasi Pasar Rakyat, saat ini tengah diselenggarakan piloting program S.I.A.P QRIS di 51 Pasar Rakyat yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia dan 4 diantaranya di Medan,” ujarnya.

Program S.I.A.P QRIS merupakan perancangan pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS, dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Program tersebut diharapkan mampu mengakselerasi pembayaran nirsentuh dalam mendorong transaksi non tunai yang higienis, mudah dan aman.

“Bank Indonesia juga berkolaborasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) terkait akuisisi merchant dan monitoring pasca akusisi pada empat pasar terpilih sebagai pilot project. Besar harapan kami, program ini dapat menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Medan,” ujarnya.

Dia juga berharap, program S.I.A.P QRIS mampu meningkatkan pemahaman pedagang dan masyarakat untuk menggunakan kanal QRIS sebagai pembayaran non tunai dalam aktivitas ritel di pasar.

Dengan implementasi S.I.A.P QRIS ini juga, harapannya semakin memudahkan para pedagang pasar tradisional untuk dapat mengakses layanan pembayaran yang CEMUMUAH (cepat, mudah, murah, aman, dan handal). Serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan kegiatan ini, bapak dan ibu para pedagang dapat lebih mengenal, memahami dan dapat berperan secara aktif dalam menyukseskan program S.I.A.P QRIS,” pungkas Nasrullah menutup sambutannya pada sosialisasi tersebut. (m31)

  • Bagikan