BPS: Produksi Padi Di Sumut Capai 2,13 Juta Ton

  • Bagikan
Produksi padi di Sumatera Utara pada 2022 diperkirakan mencapai 2,13 juta ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami kenaikan 0,13 juta ton GKG atau 6,36 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 2 juta ton GKG.
Produksi padi di Sumatera Utara pada 2022 diperkirakan mencapai 2,13 juta ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami kenaikan 0,13 juta ton GKG atau 6,36 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 2 juta ton GKG.

MEDAN (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara mencatat, produksi padi di Sumatera Utara pada 2022 diperkirakan mencapai 2,13 juta ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami kenaikan 0,13 juta ton GKG atau 6,36 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 2 juta ton GKG.

Sedangkan produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 1,22 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 0,07 juta ton atau 6,36 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 1,15 juta ton.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasanudin menyebutkan, luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 423,52 ribu hektare, mengalami peningkatan sebanyak 38,12 ribu hektare atau 9,89 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 385,40 ribu hektare.

“Berdasarkan hasil Survei KSA, puncak panen padi pada 2022 terjadi pada Maret, dengan luas panen mencapai 53,39 ribu hektare, berbeda dengan tahun sebelumnya yang terjadi di bulan Februari. Namun demikian, puncak panen padi pada Maret 2022 relatif lebih tinggi atau naik sekitar 20,73 ribu hektare (63,47 persen) dibandingkan Maret 2021,” ujar Nurul Hasanudin, Selasa (1/11).

Dia menyebutkan, realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2022 sebesar 334,86 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 22,88 ribu hektare (7,33 persen) dibandingkan Januari− September 2021 yang mencapai 311,98 ribu hektare. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2022 diperkirakan sekitar 88,66 ribu hektare.

“Dengan demikian, total luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 423,52 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 38,12 ribu hektare (9,89 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2021 yang sebesar 385,40 ribu hektare,” jelasnya.

Sedangkan, produksi padi di Sumatera Utara sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan sebesar 1,68 juta ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 0,05 juta ton GKG (3,07 persen) dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 1,63 juta ton GKG. Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA Padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 0,45 juta ton GKG.

“Dengan demikian, total produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 2,13 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 0,13 juta ton GKG (6,36 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 2 juta ton GKG,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi dibulan Februari sedangkan pada 2022 terjadi di bulan Maret. Sementara produksi padi terendah pada 2022 diperkirakan terjadi di November dan produksi padi terendah pada 2021 terjadi pada Desember. Produksi padi pada Maret 2022 yaitu sebesar 258,39 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2022 sebesar 200,60 ribu ton GKG.

Hasan juga menyebutkan, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Simalungun. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Tanjung Balai, Labuhan Batu Selatan, dan Tebing Tinggi.

“Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah seperti Labuhan Batu Utara, Humbang Hasundutan, dan Labuhan Batu. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar, misalnya Nias Selatan, Gunung Sitoli, dan Labuhan Batu Selatan,” katanya.

Menurutnya, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan setara dengan 0,96 juta ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 0,03 juta ton (3,07 persen) dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 0,93 juta ton.

“Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 0,26 juta ton. Dengan demikian, total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 1,22 juta ton, atau mengalami kenaikan sebesar 0,07 juta ton (6,36 persen) dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 1,15 juta ton,” tandasnya. (m31)

  • Bagikan