Demo BBM Mendorong Inflasi

  • Bagikan

Dalam negara demokrasi, melakukan demo halal sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat atas keputusan pemerintah yang dianggap tidak adil atau tidak tepat dan sebagainya. Jadi tidak ada masalah kalau masyarakat mau mengadakan demo

Ada dua hal menarik yang diberitakan saat ini yaitu demo kenaikan harga BBM dan tingginya tingkat inflasi. Dimana mana terjadi demo kenaikan harga BBM yang berjalan di hampir seluruh daerah Indonesia. Yang dituntut adalah agar harga BBM diturunkan kembali. BBM adalah kebutuhan primer dalam aktivitas ekonomi.

Langsung atau tidak langsung hampir tidak ada aktivitas ekonomi yang tak terkait dengan BBM baik industri, pertanian, peternakan, perdagangan, transportasi dan sebagainya. Kala harga BBM naik maka jalannya aktivitas ekonomi itu terganggu. Sebab itu tidak salah jika demo BBM terjadi dimana mana.

Sayangnya para pendemo kurang jeli karena menuntut penurunan harga BBM setelah keputusan pemerintah menaikan harga BBM diberlakukan. Tidak saat diterimanya kabar bahwa pemerintah akan menaikan harga BBM.

Kalau sudah diberlakukan maka tak mungkin keputusan itu dicabut kembali. Dengan demikian timing melakukan demo BBM saat ini tidak tepat dan tujuannya tidak akan tercapai.

Tak ada yang mau memperhatikan mengapa demo BBM terjadi setelah keputusan pemerintah berlaku. Kejadian awal demo BBM terjadi di Jakarta dan secara latah dan secara emosional diikuti oleh daerah daerah.

Apakah tidak terpikirkan bahwa demo BBM setelah keputusan pemerintah berlaku jangan jangan didorong oleh penguasa agar perhatian masyarakat terhadap berita ekonomi yang sedang krisis saat ini menjadi tertutup.

Kalau begini halnya tak ada guna demo BBM dilakukan. Hal seperti ini biasa dilakukan dimana negara dan dimana industri. Kelompok masyarakat tertentu dapat disewa untuk melakukan demo seperti ini.

Dalam negara yang berlandaskan demokrasi maka melakukan demo adalah perbuatan halal sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat atas keputusan pemerintah yang dianggap tidak adil atau tidak tepat dan sebagainya.

Jadi tidak ada masalah kalau masyarakat mau mengadakan demo. Tapi harus dilakukan tepat waktu agar efektif dan dengan niat suci. Lepas dari berbagai unsur yang mengambil kesempatan dari demo yang berjalan.

Tingkat inflasi saat ini terus membumbung tinggi. Naik dan tidak naiknya harga BBM inflasi pasti naik. Sebelum harga BBM naik inflasi indeks harga konsumen (IHK) sudah naik. Rakyat gelisah karena harga bahan kebutuhan pokok naik dan pasokannya dipasar tidak stabil.

Faktor pasokan dan distribusi serta iklim dan logistik menjadi sebab kenaikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) tersebut. Tuding menuding antara pemerintah dengan pengusaha terjadi. Ini pertanda tingkat kesehatan dan ketahanan ekonomi sudah melemah.

Disebabkan faktor eksternal terjadi pula kenaikan inflasi inti yang mempengaruhi fundamental ekonomi nasional. Ekonomi Indonesia terimbas oleh ketidak stabilan ekonomi global sehingga mau tidak mau Indonesia harus menerima kenyataan ini.

Kekuatan ekonomi Indonesia sedang dicoba apakah mampu menghadapi dinamika ekonomi global. Kalau inflasi inti dapat terjaga diyakini ekonomi Indonesia bisa lepas dari cobaan ini. Sementara inflasi indeks harga konsumen (IHK) lebih banyak ditentukan oleh ketahanan ekonomi dalam negeri.

Saat ini pemerintah juga mengalami kesulitan dana. Hutang terus bertambah dan jumlahnya sudah mendekati setengah dari Produk Domestik Bruto Indonesia. Alasan ini merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah mengurangi dana subsidi BBM.

Mengurangi dana subsidi atas sesuatu barang sama artinya dengan menaikan harga pasar atas barang tersebut dan menaikan beban rakyat. Dana subsidi dialihkan kepembiayaan program pemerintah lainnya. Pemerintah memang sedang menghadapi masalah keterbatasan dana.

Tapi kalau ditinjau lebih dalam selama ini pemerintah terlalu boros dengan pengeluaran anggaran. Borosnya pengeluaran ini dikaitkan dengan kepentingan politik yang tidak berdampak ekonomi.

Artinya tidak memperkuat pertambahan barang dan jasa tapi untuk memperkuat posisi pemerintah di mata rakyat.

Organisasi pemerintah juga terlalu gemuk sehingga membebani anggaran. Selain Kementerian dengan menteri dan wakilnya banyak pula dibentuk Lembaga dan Badan yang sebagian besar berlatarbelakang politik.

Demikian juga dengan even nasional dan internasional lainnya yang dilakukan demi wibawa. Keinginan agar Indonesia disamakan dengan negara maju juga sebagai sebab banyak penegeluaran yang tidak berdampak ekonomi.

Pemerintah memang sedang menghadapi kekurangan dana. Tapi hasrat melakukan pemborosan terus berjalan. Akibatnya banyak kepentingan masyarakat yang terpinggirkan yang menimbulkan keresahan seperti pengurangan subsidi BBM.

Skala prioritas dalam penggunaan anggaran hampir tidak terlihat. Semua bergantung pada selera agar dikatakan hebat.

Dari cerita di atas maka demo BBM yang dilakukan saat ini adalah perbuatan mubazir yang tak akan mengubah keadaan. Dari semula demo sudah dirancang sebagai permainan politik. Bahkan demo BBM yang dilakukan justru mendorong naiknya inflasi.

Mengapa demikian karena dampak dari Demo BBM menciptakan keresahan rakyat pada khususnya dan menciptakan spekulasi para pelaku ekonomi pada umumnya. Ketenteraman hidup masyarakat menjadi terganggu. Ini yang dikatakan faktor non ekonomi yang mendorong naiknya inflasi. Kasihan para pendemo yang awalnya berjuang dengan ikhlas. Terima kasih.

Penulis adalah Pemerhati Ekonomi, [email protected].

  • Bagikan