Penguatan Ekonomi Global Lambat Dan Tak Berimbang

  • Bagikan
Penguatan Ekonomi Global Lambat Dan Tak Berimbang
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo . (ist)

JAKARTA (Waspada): Penguatan perekonomian global berlangsung lambat dan tidak berimbang, serta menunjukan aktivitas global saat ini masih belum kembali ke level prapandemi.

Karena itu diperlukan bauran kebijakan bank sentral yang tidak bertumpu pada satu instrumen kebijakan saja, namun mengkombinasikan berbagai kebijakan yaitu kebijakan suku bunga, kebijakan makroprudensial dan kebijakan stabilitas nilai tukar.

Demikian pernyataan tertulis Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rangkaian Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank), di Maroko, Kamis (12/10/2022).

Perry menjelaskan, strategi Indonesia dalam menghadapi tekanan inflasi yang berasal dari sisi supply maupun dari sisi demand. Khususnya dalam koordinasi kuat antara otoritas moneter dan fiskal.

Dikatakan, pentingnya upaya untuk mengatasi kondisi global yang terfragmentasi dengan berbagai upaya. Beberapa diantaranya dengan membuka kesempatan investasi, dan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam.

“Selain itu juga terus mendorong pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan mengembangkan cross border payment (CBP) untuk meningkatkan keterhubungan UMKM dengan pasar yang lebih luas,” tekan Perry.

                 Isu Kemiskinan 

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya penanganan isu kemiskinan, kesejahteraan, dan perubahan iklim yang harus berjalan beriringan.

“Di tengah situasi global yang kian dinamis, penanganan terhadap ketiga isu tersebut menjadi semakin kritis,” ujarnya yang turut hadir di pertemuan Bsnk Dunia-IMF, dalam keterangan resminya.

Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah Bank Dunia melalui visi misi terbarunya termasuk modernisasi penerapan model bisnis dan finansial untuk mengatasi keterbatasan pendanaan.

“Sebagai institusi yang terus berevolusi, semangat World Bank untuk meningkatkan dampak positif dan pendekatan yang lebih modern patut diapresiasi,” ucapnya.

Sri Mulyani pun berharap, Bank Dunia bisa mengambil peranan dalam menciptakan suatu inovasi pembiayaan sekaligus memberi dampak positif kancah global. [J03]

  • Bagikan