Serangan Hamas Ke Israel Bentuk Terapi Kejut Pada Dunia Internasional

  • Bagikan
Serangan Hamas Ke Israel Bentuk Terapi Kejut Pada Dunia Internasional
Dialektika Demokrasi dengan tema 'Peran DPR dalam Upaya Mendukung Berakhirnya Konflik Palestina vs Israel' di Media Center Parlemen, Jakarta, Kamis (12/10). (Waspada/Ramadan Usman)

JAKARTA (Waspada): Serangan pasukan militan Palestina (Hamas) terhadap wilayah di Jalur Gaza yang diduduki warga Israel dinilai Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI sebagai terapi kejut bagi dunia tentang pentingnya dunia internasional bahwa masih ada bentuk penjajahan di muka bumi ini.

Anggota BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menilai terapi kejut militan Palestina tersebut telah menyadarkan dunia internasional dan memaksa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta semua pihak untuk berunding untuk menyepakati bahwa wilayah Jalur Gaza yang diserobot Israel sebenarnya menjadi hak warga Palestina.

“Kita harus melihat bahwa 7 Oktober 2023 itu dalam bingkai besar mewujudkan negara merdeka Palestina yang kian jauh panggang dari api. Sehingga 7 Oktober itu seolah ingin menyampaikan ada bagian dari disrupsi. Kalau buat saya, itu bagian dari gigitan semut yang diinjak gajah. Kalau diinjak selama-lamanya, jadi ya harus menggigit,” ujar Mardani Ali Sera dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Peran DPR dalam Upaya Mendukung Berakhirnya Konflik Palestina vs Israel’ di Media Center Parlemen, Jakarta, Kamis (12/10).

Lebih jauh, Mardani mengatakan serangan pasukan Hamas ke Jalur Gaza yang selama ini diduduki warga Israel mirip serangan 1 Maret 1949 ketika wilayah Yogyakarta yang dikuasai Belanda berhasil kembali dikuasai oleh pejuang Indonesia dengan peristiwa 6 Jam di Yogya.

“7 Oktober itu disamakan dengan serangan 1 Maret 1949. Yaitu ketika kita dianggap sudah mati oleh Belanda, lalu kampanye Belanda di dunia internasional, No Indonesia country karena memang tidak ada gerakan. Tapi dengan serangan 1 Maret 1949 itu, walaupun cuma sebentar Yogja berhasil dikuasai kembali. Itu menunjukkan kepada dunia internasional bahwa we are exis, we ready to fight,” terang Mardani yang juga Anggota Komisi I DPR RI.

Dengan serangan Hamas tersebut, Mardani mengatakan upaya Israel yang terus berupaya mendekati negara-negara arab terutama Arab Saudi, bahkan kepada Indonesia untuk menguatkan pengakuan menjadi pudar lagi.

“Hampir semua negara-negara Arab masyarakatnya bangkit lagi mengangkat isu Palestina lagi. Itu yang dilakukan oleh saudara kita di Gaza dan karena itu yang dilakukan di Gaza,” ungkap Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu.

Di forum sama, Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Shofwan Al Bhana mengakui serangan militan Hamas ke Jalur gaza yang diduduki Israel untuk mengingatkan kembali kepada dunia internasional bahwa ada proses panjang sebelumnya tentang wilayah Palestina yang diduduki warga Israel yang seharusnya menjadi hak warga Palestina.

“Apa yang terjadi di hari Sabtu kemarin itu, adalah sesuatu yang merupakan rangkaian dari proses yang terjadi secara panjang. Jadi jangan melihatnya hanya dalam beberapa hari kemarin saja, artinya mengingatkan ada pelanggran cara berpikir kolonial, ada pemukiman-pemukiman ilegal Israel di Jalur Gaza yang terus diperluas dengan cara-cara pemaksaan dan kekerasan oleh Israel,” ungkap Shofwan.

Shofwan berharap dengan serangan militan Hamas ini mengingatkan kepada dunia tentang pentingnya perubahan sistem tatanan dunia terutama keberpihakan PBB kepada Israel.

“Serangan militan Hamas ini dilakukan dalam rangka menyerukan agar dilakukannya penghentian kejahatan kemanusiaan oleh Israel segera, dan pencarian solusi politik untuk menyelesaikan akar masalahnya. Dalam jangka pendek adalah upaya untuk menghentikan genosida yang sedang terjadi dan akan terus terjadi oeh Israel,” ujar Shofwan.

Baik Mardani maupun Shofwan sependapat Indonesia harus berperan lebih besar untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Konflik Palestina dengan Israel kembali pecah pada Sabtu (7/10/2023) setelah pasukan militan Palestina (Hamas) menyerang wilayah selatan di jalur Gaza. Serangan dilakukan pihak Hamas dalam upaya merebut kembali wilayah jalur Gaza yang direbut Israel dan saat ini diduduki pemukiman warga Israel.(j04)

  • Bagikan