Garuda Muda Matangkan Persiapan

  • Bagikan
Wali Kota Susanti Dewayani pose bersama peserta dan lainnya usai membuka pelatihan marketing online dan pembangunan UMKM digital di Marihat Room Sapadia Hotel, Jl. Diponegoro, Kota Pematangsiantar, Kamis (2/11).(Waspada-Ist)
Wali Kota Susanti Dewayani pose bersama peserta dan lainnya usai membuka pelatihan marketing online dan pembangunan UMKM digital di Marihat Room Sapadia Hotel, Jl. Diponegoro, Kota Pematangsiantar, Kamis (2/11).(Waspada-Ist)

SURABAYA (Waspada): Timnas Indonesia telah mematangkan persiapan untuk menghadapi matchday kedua Grup A Piala Dunia U-17 melawan Panama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11) malam mulai pkl 1900 WIB.

Pada sesi persiapan di Lapangan A Stadion GBT, Surabaya, Sabtu malam, pasukan Garuda Muda mendapatkan materi latihan teknis dan recovery untuk pemain yang akan tampil penuh.

“Kondisi saya lumayan baik, setelah habis latihan dan recovery. Kami siap menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Panama,” tegas gelandang Riski Afrisal.

Pemain bernomor punggung 11 asal klub Madura United itu memberikan assist untuk gol Arkhan Kaka saat Garuda Muda bermain imbang 1-1 melawan Ekuador U-17 di stadion yang sama, Jumat lalu.

“Tapi kami bersyukur bisa mendapatkan satu poin di pertandingan tersebut,” jelas Riski, seraya berharap pelatih Bima Sakti kembali memberikannya kesempatan bermain baginya ketika menjajal Panama.       

“Semoga saya bisa membantu Timnas Indonesia U-17 meraih tiga poin. Untuk masyarakat Indonesia, jangan lupa mendukung dan mendoakan Timnas Indonesia U-17 yang akan melawan Panama,” pinta Riski.

Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Indra Sjafri ikut meminta masyarakat Indonesia mendukung penuh perjuangan Ikram Algiffari dan kawan-kawan.

“Saya mengimbau untuk semua media dan penonton untuk mendukung anak-anak 17 tahun ini. Tolong anak-anak didukung, jangan diberikan beban atau tekanan yang kurang baik,” tutur Indra, Minggu (12/11).

“Mereka sudah mengorbankan apapun untuk mengangkat bangsa kita. Mari kita dukung dengan baik dengan bahasa yang bisa membuat moral mereka terangkat,” katanya lagi.

Apapun hasilnya nanti, pria berusia 60 tahun itu meminta masyarakat Indonesia tetap memberikan dukungannya secara penuh. Sebab turnamen dua tahunan yang sedang diikuti Iqbal Gwijangge cs adalah turnamen FIFA pertama yang terselenggara di Indonesia sekaligus menandai transformasi sepakbola Tanah Air.

“Piala Dunia U-17 yang diikuti anak-anak sekarang adalah momentum kebangkitan sepakbola Indonesia, terlepas apapun hasilnya. Kami sudah melewati pertandingan pertama dengan baik,” ucap Indra.

“Kami berharap mudah-mudahan di pertandingan kedua bisa meraih kemenangan. Untuk pertandingan kedua, kami banyak diskusi dengan tim pelatih, psikolog, juga berdialog dengan pemain,” tambahnya.

Menurut dia, Amar Brkic siap diturunkan saat menghadapi Panama. Pemain asal klub Hoffenheim (Jerman) itu absen melawan Ekuador karena terserang diare.

“Dia sudah bisa bermain melawan Panama. Alhamdulillah tadi dokter memberikan laporan kepada pelatih bahwa Amar bisa bermain,” beber Indra.

“Semua pemain dalam kondisi baik dan besok kami siapkan pertandingan melawan Panama,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, Radja Nainggolan, turuit memberikan motivasi dan dukungan kepada Timnas Indonesia U-17 seusai sarapan pada Sabtu pagi. Radja brand ambassador Piala Dunia U-17 bersama pesepakbola putri Sabreena Dressler.

“Pada akhirnya yang terpenting adalah memberikan segalanya. Sebab terkadang, bukan hasil yang penting, tetapi kekuatan yang kalian berikan di lapangan,” pesan mantan gelandang Timnas Belgia tersebut.

“Saya pikir orang-orang akan lebih bangga ketika Anda memberikan segalanya dalam permainan. Menurut saya, paling penting memberikan segalanya daripada hanya memenangkan pertandingan,” tegas Nainggolan.

Mantan pemain Inter Milan dan AS Roma itu mengingatkan, Piala Dunia U-17 harus menjadi awal dari sesuatu yang besar bagi Welberlieskott Jardim dan kawan-kawan.

“Saya pikir kemarin, kalian mencapai sesuatu yang istimewa. Saya melihat banyak pemain berusia 16-17 tahun,” beber Nainggolan.

“Ada banyak pemain yang berbakat, tetapi mereka tidak menjadi apa-apa atau bukan siapa-siapa. Menurut saya, yang paling penting adalah selalu bekerja keras,” pungkasnya. (m08/ant/pssi)

  • Bagikan