Tamiang United Vs Manyak Payed FC Ricuh

  • Bagikan
Tamiang United Vs Manyak Payed FC Ricuh

Wasit memberikan kartu king kepada pemain Tamiang United Fc pada laga derby antara Tamiang United kontra Manyak Payed Fc. Para pemain mengurumi wasit di Stadion Atap Langit Aceh Tamiang, Minggu (12/11). Waspada/Muhammad Hanafiah

KUALASIMPANG (Waspada): Pertandingan babak penyisihan grup E Liga 3 Aceh di Stadion Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang antara Tamiang United kontra Manyak Payed FC ricuh dan nyaris terjadi baku hantam. Sementara Pengawas Pertandingan (PP) terpaksa lari membawa daftar nama-nama pemain yang diganjar wasit dengan kartu kuning dan merah, Minggu (12/11) sore.

Pantauan Waspada pada laga derby antara Tamiang United FC dan Manyak Payed FC dipimpin wasit Junaidi dan asisten wasit, Muhammad Syafi’I dan M. Nasir dan Pengawas Pertadingan (PP), Ari Kusmed Saputra.

Sejak babak pertama, kedua klub yang bertanding melakoni laga dalam tempo kencang dan keras serta saling jual beli serangan untuk menciptakan gol.

Sementara Manyak Payed (MP) FC yang diarsiteki pelatih Eko terlebih dahulu unggul pada paruh babak pertama setelah terjadi pelanggaran di luar kotak pinalti, sedangkan wasit Junaidi memberikan tendangan bebas untuk Manyak Payed. Tendangan bebas yang dilesatkan Darma tidak mampu ditangkap penjaga gawang Tamiang United, Ilham Hidayat.

Ketinggalan 0-1, Tamiang United (TU) yang digembleng oleh pelatih Jufri berupaya untuk menyamakan kedudukan. Begitu juga Manyak Payed berupaya untuk menambah gol. Namun, peluang-peluang yang diperoleh Tamiang United dan Manyak Payed tidak membuahkan gol dalam laga yang berlangsung keras dan wasit berulangkali memberikan kartu kuning pada pemain TU dan MP. Hingga turun minum kedudukan 1-0 untuk MP.

Memasuki babak kedua, Tamiang United lebih menguasai jalannya pertandingan, berulangkali terjadi benturan keras antara pemain TU dan MP, sehingga wasit berulangkali memberikan kartu kuning. Bahkan, berulangkali terjadi pelanggaran dan baku hantam yang melibatkan pemain, wasit juga didorong-dorong oleh pemain TU dan MP.

Memasuki 30 menit babak kedua, terjadi handball di kotak pinalti MP, wasit Junaidi langsung menunjuk titik putih, finalti. Aidil berhasil melaksanakan eksekusi tendangan finalti, bola tidak dapat dijinakkan oleh kiper, MP, Aidil Akbar.

Laga semakin panas, berulangkali terjadi adu jotos kedua pemain yang sedang mengejar mencari angka penuh point 3. Wasit lagi-lagi menghujani pemain TU dan MP dengan kartu kuning.
Lima menit sebelum laga usai, Aidil merubah papan score setelah tendangannya tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang MP.Sehingga TU unggul 2-1.

Selanjutnya MP berupaya untuk menyamakan skor dan lagi-lagi terjadi pelanggaran dan baku hantam, wasit dan hakim garis juga didorong-dorong pemain TU. Wasit memberikan kartu kuning dan wasit juga memberikan kartu merah untuk pemain TU dan MP. Hingga usai laga TU menang 2-1 atas MP.

Usai laga, sejumlah penonton berupaya untuk menghadang wasit yang baru keluar dari lapangan menuju ruang ganti, namun dapat diamankan oleh aparat kepolisian.

Sementara Pengawas Pertadingan yang coba dijumpai Waspada sejak babak pertama dan usai babak kedua berakhir untuk minta daftar nama-nama pemain yang diberikan kartu kuning dan merah, tetapi tidak memberikannya.

Begitu juga panitia pelaksana pertandingan dan perwakilan dari Asprop PSSI Aceh juga mengatakan kepada Waspada usai laga berlangsung, nanti akan ada konferensi pers untuk menjelaskan yang terjadi dan sekaligus memberikan daftar nama-nama pemain yang diganjar kartu kuning dan merah.

Namun, sampai usai berita ini diturunkan, Waspada menunggu di Stadion tidak ada konferensi pers dari Panitia dan Asprop PSSI Aceh. Malahan Pengawas pertandingan sudah kabur membawa daftar nama-nama pemain yang dapat kartu kuning dan merah.(b14)

  • Bagikan