BATUBARA (Waspada): Asesmen merupakan aspek penting dalam kurikulum Pendidikan. Namun, banyak murid yang merasa kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal khususnya pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, strategi yang inovatif dalam melakukan asesmen matematika telah menjadi fokus perhatian para pendidik untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan matematika murid.
Seperti dilakukan Siti Romadhoniah salah seorang Guru Kelas V-A UPT SD Negeri 08 Tanjung Seri, Kec. Laut Tador, Kabupaten Batubara yang menyebutkan, salah satu strategi inovatif dalam melakukan asesmen mata pelajaran matematika adalah penggunaan metode yang lebih aktif. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih memiliki motivasi dalam menyelesaikan asesmen dalam kondisi yang lebih menyenangkan.
Untuk melihat capaian pembelajaran matematika di Kelas V-A, materi penjumlahan dan pengurangan pecahan, Siti Romadhoniah yang merupakan Fasdacomm Tanoto Foundation Batubara ini terdorong untuk melakukan asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning) dengan cara yang menarik.
“Metode yang saya terapkan mengharuskan murid untuk lebih aktif dan pandai mengatur strategi dalam menyelesaikan soal demi soal. Saya menerapkan asesmen berbasis game untuk mendorong semangat siswa berperan lebih aktif dalam menyelesaikan setiap soal matematika. Kegiatan asesmen ini saya sebut dengan Step By Step Math (SBS Math) yang dilakukan dengan menyelesaikan 3 step soal,” ungkapnya.
Siti Romadhoniah menjelaskan, soal step 1 termasuk level mudah, step 2 level sedang, dan step 3 level sulit yang disesuaikan dengan latihan-latihan yang dilakukan selama proses pembelajaran.
SBS Math ini dilakukan di lapangan sekolah dengan membagi murid menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari enam murid. Masing-masing kelompok diinstruksikan untuk membagi kelompoknya menjadi tiga kelompok lebih kecil dan menyepakati siapa yang menyelesaikan soal step 1, step 2, dan step 3. Setelah masing-masing kelompok selesai membagi timnya, mereka berdiri di meja yang telah ditentukan. Setiap satu lembar kertas terdiri dari tiga soal yaitu soal step 1, step 2 dan step 3.
Langkah pertama, tim step 1 mengambil soal kemudian menyelesaikannya, lalu mereka harus memberi kertas tersebut kepada tim step 2 dengan cara melakukan estafet bata untuk sampai ke meja tim step 2. Kemudian, tim step 2 menerima dan harus berusaha menyelesaikan soal step 2 agar diberikan kepada tim step 3 dengan cara lompat sesuai arah sepatu untuk sampai ke meja tim step 3.
Apabila tim step 3 telah menyelesaikan soal, mereka mempunyai kesempatan untuk mengecek dan memperbaiki jawaban dari tim step 1 dan tim step 2. Setelah benar-benar selesai tim step 3 mengantarkan kertas nya ke meja tim step 1 dan berhak mengambil kertas soal lain yang telah disediakan. Kegiatan ini terus berlanjut hingga akhirnya soal yang disediakan telah habis.
“Cara menilai asesmen ini dengan bergantian mengajak setiap kelompok untuk berkumpul dan mendiskusikan hasil jawaban mereka. Jika jawaban mereka benar, mereka merasa sangat puas sambil mengatakan ‘yeaayyy, benar’. Namun, jika ada jawaban keliru dari mereka, mereka sedikit kecewa dan mengatakan ‘Ohh iya ya, yang itu caranya ya kan bu. Lupa tadi’,” ujar Siti Romadhoniah seraya menyebutkan metode ini mengandung unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation.
Para murid terlihat sangat antusias mengikuti metode pembelajaran tersebut baik yang bisa menyelesaikan soal dengan benar maupun yang belum benar.
“Aih bu, kelompok kami tadi lama kali dia ngerjakannya bu, salah bagi tim kami bu. Besok-besok buat kek gini lagi ya bu,” ujar Ufairah salah satu murid kelas V-A.
Begitu juga dengan Fauzi yang senang kelompoknya menjawab dengan benar dan ingin metode tersebut dibuat lagi. “Seru bu, lain kali kita buat lagi ya bu. Pake tantangan kek tadi juga ya bu, sambil olahraga,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Asesmen Matematika dengan metode Step By Step Math (SBS Math) ini mendapat sambutan positif dari Kepala Sekolah UPT SD Negeri 08 Tanjung Seri, Delita Nursanti, S.Pd., M.Pd.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan, apalagi Bu Nia terpikir untuk membuatnya di luar kelas. Dengan suasana yang berbeda dari biasanya murid-murid terlihat sangat senang dan antusias mendengarkan arahan kegiatan yang dilakukan Bu Nia. Saya harap, kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti ini sering dilakukan untuk memicu motivasi murid dalam proses belajar mengajar,” ujarnya.
Begitu juga dengan Bu Widya selaku guru kelas III-A yang sempat melihat kegiatan ini sangat tertarik untuk menerapkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut.
“Sepertinya seru juga diterapkan di kelas III, tapi yah harus disesuaikan dengan usia mereka, mata pelajarannya dan tantangan yang akan diberikan. Saya senang melihat mereka sangat antusias dalam menyelesaikan soal demi soal untuk mengumpulkan jawaban paling banyak dan benar. Situasi yang seru dan juga sangat menyenangkan,” ujarnya. (m31)
