Dukung Pendidikan Vokasi,
SMK SPP Snakma Muhammadiyah MoU Dengan 10 Industri

  • Bagikan
Dukung Pendidikan Vokasi,<br>SMK SPP Snakma Muhammadiyah MoU Dengan 10 Industri
Kepala SMK SPP Snakma Muhammadiyah Nuraisyah, S.Pd bersama salah satu pihak industri saat menandatangani MoU disaksikan PWM Muhammadiyah Sumatera Utara. Waspada/Erzilmarkos

MEDAN (Waspada): Sebagai tindak lanjut dari integrasi pendidikan vokasi dan dunia kerja melalui Link and Match 8 + i berdasarkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari rangkaian kegiatan OKP dan TMT+ yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Nuffic Neso Indonesia-Belanda, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan 10 SMK Pusat keunggulan di sektor agribisnis ternak dan agribisnis tanaman pangan hotltikultura tahun 2021-20222 lokakarya memberdayakan pendidikan kejuruan dan menghubungkan dengan industri SMK Snakma Muhammadiyah menggelar workshop memberdayakan pendidikan kejuruan dan menghubungkan dengan industri, sekaligus penandatangan MoU dengan 10 Industri.

Kegiatan yang dilaksanakan di aula sekolah SMK Snakma Muhammadiyah, Tanjung Anom, Rabu (19/10) dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. Muhammad Qorib, M.A. Sekretaris PWM Drs. Mutholib MM, perwakilan 10 industri, perwakilan dari UMSU, Kepala SMK Snakma dan guru.

Kepala SMK Snakma Muhammadiyah Nuraisyah, S.Pd mengatakan saat ini SMK sebagai pendidikan vokasi ini bagian dari suport dari Kemebdikbudristek dan dari beberapa universitas yang menjadi pendampingan ke SMK-SMK yang digadang-gadang pemerintah telah terealisasi dengan adanya kerjasama antara SMK SPP Snakma Muhammadiyah sebagai satu-satunya sekolah swasta dari 10 SMK se Indonesia yang tergabung dalam kerjasama dengan Nuffic Neso Indonesia-Belanda.

“Semoga vokasi hari ini memang benar-benar terjalin dengan kerja sama yang saling menguntungkan dan ini telah mendapat perhatian dari pihak Belanda yang mana mereka sangat mensuport khususnya untuk jurusan kita pertanian dan peternakan,” ujarnya .
Untuk mendukung kerja sama dengan pihak Belanda tesebut hari ini ada 10 industri yang bekerjasama dengan SNAKMA yaitu Ekpravet, Petshop Citra Ternak, Hidropoinik Farm, PT. Pazar, Brother, Tharaya Farm, Klinik Hewan Cadika, Juang Jaya Abadi Alam, Kanaya Farm, dan PT. Medion.

“Sebelumnya ada 16 perusahaan industri yang telah bekerjasama dengan SNAKMA maka ditambah hari jadi ada sekitar 26 sekolah yang telah bekerja sama dengan SNAKMA Muhammadiyah,” jelasnya.

Kerjasama yang dilakukan meliputi di antaranya penyalarasan kurikulum dari Kemendikbutristek di mana untuk kurikulum SMK itu tidak lagi dari kemendikbut tapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi keadaan wilayah sekolah masing-masing.
“Penyelarasan kita lakukan dengan industri karena output dari SMK nanti harus sesuai dengan harapan industri sehingga nanti BMW canangan dari pemerintah bekerja melanjut dan berwiraswasta itu akan sudah terkafer khususnya untuk keberkaan dan kompetesi-kompetensi itu memang harus sesuai dengan apa yang diharapkan dunia industri .makanya penyelarasan kurikulum itu kita lakukan untuk menyesuaikan apa sebenarnya yang diharapkan dunia industri dari lulusan SMK khususnya SMK Snakma di bidang perpternakan dan pertanian.,” ujarnya.

Sementara itu PWM Sumut Prof. Dr. Muhammad Qorib, M.A. didampingi Sekretaris PWM Drs. Mutholib MM, menyambut kerja sama dengan pihak Belanda sekaligus dengan beberapa industri demi tercapainya kemajuan Snamka sebagai salah satu sekolah bimbingan PWM Sumut.

Pihaknya mendukung setiap kebijakan-kebijakan yang diambil kepala sekolah untuk kemajuan dan perkembangan Snakma ke depan dan ini terus kita suport sehingga ke depan diharapkan Snakma Muhammadiyah bisa menjadi sekolah yang lebih maju khususnya dalam melahirkan lulusan di bidang pertanian dan peternakan.(h02)

  • Bagikan