FKIP UNA Tingkatkan Kompetensi Guru Era Digital

  • Bagikan
Rektor UNA, Prof. Tri Harsono, M.Si, Ketua Pengurus Yayasan UNA, Drs. Mapilindo, M.Pd, didampingi Dekan FKIP UNA, Drs. Dailami, M.Pd, dan, dan peserta seminar. Waspada/Bustami Chie Pit
Rektor UNA, Prof. Tri Harsono, M.Si, Ketua Pengurus Yayasan UNA, Drs. Mapilindo, M.Pd, didampingi Dekan FKIP UNA, Drs. Dailami, M.Pd, dan, dan peserta seminar. Waspada/Bustami Chie Pit

KISARAN (Waspada): Merespons tantangan zaman yang didominasi teknologi digital, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Asahan (FKIP UNA) meningkatkan kompetensi guru di era digital dalam seminar pendidikan inovatif.

Seminar itu, bertema “Meningkatkan Kualitas Guru Digital dalam Implementasi Kurikulum Merdeka”, acara ini digelar Rabu (6/3), di Gedung Zulfirman Siregar, kampus UNA.

Ketua Panitia Seminar Hanina, S.Psi., M.Psi, menerangkan kegiatan ini dihadiri oleh 350 guru dan mahasiswa dari semester II, IV, dan VI yang berasal dari tiga program studi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

“Acara ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai dunia pendidikan digital, khususnya dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka,” jelas Hanina.

Menurutnya, tujuan utama dari seminar ini adalah untuk membekali mahasiswa, calon guru masa depan, dengan pengetahuan dan keterampilan esensial dalam memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), dalam proses pembelajaran.

“Ini mencakup pengembangan kompetensi digital para guru serta penerapan prinsip-prinsip Merdeka Belajar dalam kegiatan mengajar,” jelas Hanina.

Dekan FKIP UNA, Drs. Dailami, M.Pd, mengemukakan pandangannya tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan.

“Kita berada di ambang revolusi pendidikan, dimana guru digital tidak hanya menjadi pilihan tetapi keharusan. Seminar ini diharapkan dapat mempersiapkan calon pendidik kita untuk tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi pemimpin dalam inovasi pendidikan,” ujar Dailami.

Rektor UNA, Prof. Tri Harsono, M.Si, menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat menghasilkan generasi emas pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan satu abad kemerdekaannya.

“Pentingnya mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, yang tidak hanya mampu bersaing di kancah internasional tetapi juga membangun kemampuan di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing,” jelas Rektor.

Sedangkan, Ketua Pengurus Yayasan UNA, Drs. Mapilindo, M.Pd, dalam sambutannya menekankan perlunya adaptasi terhadap perubahan pada pendidikan.

“Kita harus menerima bahwa teknologi telah dan akan terus merubah wajah pendidikan. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa para guru masa depan dari UNA dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk membimbing siswa mereka melalui era digital ini,” tutur Mapilindo. (a02/a19/a20)

  • Bagikan