AirNav Indonesia Gandeng Poltekbang Medan Latih Masyarakat 

  • Bagikan
AirNav Indonesia Gandeng Poltekbang Medan Latih Masyarakat 
Farchan Jamil mewakili AirNav Indonesia menyerahkan secara simbolis peralatan pelatihan perwakilan peserta, Senin (5/6). Waspada/Bothaniman Jaya Telaumbanua

GUNUNGSITOLI (Waspada): AirNav Indonesia sebagai lembaga satu-satunya yang memberikan layanan navigasi penerbangan di Indonesia, ikut peduli terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara. 

Dalam rangka mewujudkan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan, AirNav Indonesia melakukan pelatihan masyarakat di bidang kelistrikan di dua lokasi yakni Nias dan Takengon sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan dengan total beasiswa senilai Rp300 juta.

Pelatihan perawatan dan perbaikan AC yang dilaksanalan di Bandara Binaka Gunungsitoli, Senin (5/6) dibuka oleh Direktur Poltekbang Medan, Sukarwoto. 

Pembukaan pelatihan turut dihadiri Manager TJSL AirNav Indonesia, Farchan Jamil, Kepala Bandara Binaka Gunungsitoli, Hary Wibowo dan diikuti para peserta pelatihan.  Pelatihan ini berlangsung selama 5 hari yang berakhir pada 9 Juni 2023. 

Direktur Poltekbang Medan, Sukarwoto saat membuka pelatihan menyampaikan terimaksih atas kepercayaan dari AirNav Indonesia yang telah menjalin kerja sama dengan Poltekbang Medan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat.

Sementara Farchan Jamil mewakili AirNav Indonesia mengatakan pihaknya sebelumnya bersama dengan Poltekbang Medan juga telah melaksanakan pelatihan teknik las listrik di Bandara Rembele, Takengon pada  22 – 29 Mei 2023 lalu.

Para  peserta diklat setelah menyelesaikan pendidikan mendapatkan sertifikasi BNSP K3 dan sertifikasi kompetensi las listrik.

Pelatihan masyarakat di dua lokasi ini berisi program pelatihan padat karya, bagi pengembangan masyarakat setempat sebagai komitmen BUMN agar dapat berperan langsung terhadap peningkatan kompetensi dan kemampuan kewirausahaan masyarakat. 

Pemilihan materi dan lokasi pelatihan-pelatihan ini mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga menghasilkan SDM yang berdaya guna. Pelatihan ini juga dapat membawa manfaat berkelanjutan dalam sektor transportasi udara, karena erat kaitannya dengan kegiatan navigasi penerbangan dan kebandar udaraan. 

“Melalui program ini, diharapkan perekonomian serta peluang pekerjaan di masyarakat setempat dapat meningkat dan dari program ini peserta diharapkan dapat memiliki jiwa kewirausahaan sehingga terciptanya kemandirian untuk membuka lapangan kerja,” harap Farchan Jamil. (a26)

  • Bagikan