Bupati Diminta Serius Soal Penanaman Sawit Di PTPN 4 Bah Butong

  • Bagikan

SIMALUNGUN (Waspada): Aksi penolakan warga terhadap rencana konversi tanaman teh ke kelapa sawit di PTPN 4 Kebun Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, terus bergulir. Terbaru, Senin (26/09/2022), aksi puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Gerakan Masyarakat Sidamanik (AGMS) menghalau atau menghadang 10 truk colt diesel bermuatan bibit kelapa sawit yang rencananya akan ditanam di lokasi 257 hektar di Afd 1 Kebun Bah Butong.

Disisi lain, warga meminta Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga agar serius menyikapi persoalan terkait rencana pengalihan fungsi HGU (Hak Guna Usaha) dari tanaman teh ke kelapa sawit, sebagaimana yang terjadi di PTPN 4 Kebun Bah Butong. Warga menginginkan bupati turun ke lapangan, memikirkan nasib warga yang resah akibat sikap dan perbuatan pihak manajemen perkebunan Bah Butong yang terus melakukan penanaman kelapa sawit, meskipun belum memiliki izin dan ditolak masyarakat.

Bupati Diminta Serius Soal Penanaman Sawit Di PTPN 4 Bah Butong
Truk bermuatan bibit kelapa sawit yang dihadang warga tidak boleh diturunkan.(Waspada/ist)

Kaliamsa Sidabutar warga Sidamanik yang juga kordinator lapangan AGMS, kepada Waspada, Senin (26/9) sore, mengatakan, hari ini mereka telah memulangkan 10 truk colt diesel yang mengantar bibit sawit. Menurutnya, warga membuat gerakan seperti itu sebagai bukti bahwa penanaman kelapa sawit di daerah Sidamanik benar-benar ditolak.

” Bukti kami menolak tanaman kelapa sawit, kami sudah menghadang atau menghalau 10 unit truk pengangkut bibit sawit, tidak boleh diturunkan di areal kebun Bah Butong,” ujar Kaliamsa.

Penanaman kelapa sawit yang sedang berlangsung di Kebun Bah Butong akan dilaporkan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup atau ke Bupati Simalungun. Warga menyatakan penanaman atau pengalihfungsian lahan dari tanaman teh ke kelapa sawit belum ada izin dari bupati, begitupun soal dampak lingkungannya.

” Kami mohon keseriusan bupati dalam menyahuti aspirasi masyarakat yang menolak tanaman kelapa sawit. Gerakan ini akan dilakukan terus menerus sampai pak bupati memberikan pemikirannya. Pak bupati kami mohon mengerti warganya, sampaikan bahwa memberikan keseriusannya dalam menolak penanaman sawit. Kalau ada pak bupati langsung tertulis menolak tanaman sawit, itu sudah memuaskan hati kami, ini masih secara lisan entah masih kucing-kucingan kan kita tidak tau,” cetus Kaliamsa.

Penghadangan 10 truk pengangkut bibit kelapa sawit yang dilakukan masyarakat dibenarkan Sukendro Sidabutar. Menurut Ketua AGMS ini, masyarakat sudah tidak percaya terhadap aktifitas kebun. Dikatakan, pemda sudah jelas-jelas menyebutkan bahwa bupati memerintahkan penghentian penanaman kelapa sawit di Kebun Bah Butong, namun itu diabaikan.

” Makanya kami tadi turunlah sekitar 10 orang dari Sidamanik kelapangan melihat lokasi itu langsung, ternyata disana memang masih terjadi penanaman, ada dua tumpukan bibit kelapa sawit yang belum ditanam,” kata Sukendro.

Bupati Diminta Serius Soal Penanaman Sawit Di PTPN 4 Bah Butong

Menurutnya, sejauh ini kondisi di lapangan areal 257 hektar di Kebun Bah Butong itu sudah mencapai 50 persen ditanami kelapa sawit. Saat warga ke lapangan, ditemukan beberapa pekerja yang sedang menanam kelapa sawit. Dengan cara persuasif, warga meminta pekerja tidak melanjutkan penanaman kelapa sawit. 

Yang parahnya, saat warga memasuki lokasi kebun Simpang Tiga Laut Tawar, seorang karyawan didampingi petugas Papam menuduh warga merusak tanaman kelapa sawit yang baru ditanam. Mungkin ada beberapa tanaman sawit yang rusak atau tumbang terus mereka menuduh warga yang melakukan perusakan.

Tuduhan itu langsung dibantah. Warga sempat saling bantah dengan petugas Papam karena tanpa izin memasuki lokasi perkebunan. Setelah beberapa lama berdebat, agar tidak terjadi gesekan, warga minta supaya penanaman kelapa sawit dihentikan.

Sukendro menyebutkan warga Sidamanik dan sekitarnya akan terus menolak penanaman kelapa sawit. Apapun yang terjadi, tanaman teh merupakan ‘harga mati’ tak bisa ditawar-tawar. ” Sampai kapan pun kami akan menolak sawit,” ujar Sukendro.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Simalungun, Daniel Silalahi, yang dihubungi lewat pesan WhatsApp tidak menjawab Waspada, sehingga tidak diketahui sejauhmana sikap Bupati Simalungun terkait penanaman kelapa sawit di Kebun Bah Butong tersebut.(a27)

  • Bagikan