Evaluasi Kinerja Panitia Penerima Didik Baru SMKN 1 Talawi

  • Bagikan
Evaluasi Kinerja Panitia Penerima Didik Baru SMKN 1 Talawi
BALIHO pengumuman penerima peserta didik baru SMKN 1 Talawi, Kabupaten Batubara yang terpancang di depan sekolah.Waspada/Iwan Has

BATUBARA (Waspada): Kinerja panitia penerima  peserta didik baru tahun 2023 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara dinilai tidak profesional dan mengecewakan calon orang tua peserta didik.

Cabang Disdik Provsu Wilayah V meliputi Kabupaten Asahan, Batubara dan Kota Tanjung Balai diminta turun tangan melakukan pengawasan dan bila perlu mengevaluasi kinerja para guru khususnya yang tergabung di panitia.

Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan mengurangi potensi masyarakat untuk memasukan putra/i mereka  ke sekolah kejuruan yang dulunya sempat menjadi pavorit di Batubara.

“Ini saya alami sendiri ketika memasukan calon peserta didik baru tidak mendapatkan kepastian diterima atau tidak. Padahal jalur zonasi dikabarkan telah berlangsung dan jadwalnya kini telah selesai (ditutup), sehingga dirinya terpaksa mengambil kembali raport sekolah anaknya beserta KK yang sempat ditinggalkan sebagaimana dipinta panitia dalam kaitan mendaftar,” sebut orang tua calon peserta didik baru yang memasukan putranya yang baru selesai mengikuti ujian akhir kelas IX SMPN 1 Talawi  ke sekolah tersebut, Rabu (31/5).

SMKN 1 Talawi tahun 2023 membuka pendaftaran tahap I, 20- 26 Mei 2023 terdiri khusus pendaftaran jalur afirmasi, jalur perpindahan orang tua, jalur seleksi peserta hasil lomba dan khusus pendaftaran jalur jarak domisili.

Namun dari empat jalur pendaftaran  tahap satu yang dibuka, tak satupun ketegasan panitia anaknya yang tepat untuk didaftarkan jalur apa, namun dirinya hanya diminta untuk meninggalkan raport dan KK asli dengan alasan untuk didaftarkan.

Tanggal 26 Mei 2023 dirinya datang ke sekolah menemui panitia sekaligus menanyakan, namun tetap mendapat jawaban belum bisa didaftarkan, sedangkan akunnya sudah dibuat nantinya akan dimasukan secara online, sehingga raport dan KKnya untuk ditinggalkan dahulu.

Selain itu panitia maupun guru yang ada di meja tempat pendaftaran juga menyuruh kembali datang mengambil tanggal 29-30 dan 31 Mei 2023, setidaknya dua hari dibukanya masa pendaftaran, kemungkinan anaknya sudah diterima melalui jalur raport.

Sesuai jadwal dan saran mereka (panitia) calon orang tua peserta didik baru warga Labuhanruku ini kembali ke sekolah, namun tetap tidak mendapat kepastian apakah anaknya sudah didaftarkan dan terakhir mendapat penjelasan bahwa jalur raport baru dibuka 9 Juni 2023  mendatang selama sepekan.

Padahal raport tersebut sangat dibutuhkan anak didik klas IX SMPN 1 Talawi tempat sekolah asalnya untuk pengisian nilai akhir tahun 2023.

“Kinerja panitia penerima peserta didik baru SMKN 1 Talawi ini bagai mempermainkan (dibola-bola). Padahal kalau mereka masukan jalur zonasi tak ada masalah. Sebab jarak domisili calon peserta didik baru masih dalam satu kecamatan dan dekat dengan sekolah. Apakah mereka tidak melihat asal sekolah dan domisili anak saya di mana..!Kok mereka pilih jalur raport ada apa di sini..,” katanya dengan nada bertanya.

Merasa kecewa, orang tua calon peserta didik ini mengambil raport dan KK-nya, selanjutnya akan mendaftarkan anaknya ke sekolah lain.

Menurut informasi SMKN 1 Talawi kuota peserta didik baru belum memenuhi target diharapkan, diduga dampak dari pelayanan guru khususnya yang tergabung di panitia penerima dinilai tidak profesional, bahkan menuai kekecewaan orang tua calon peserta didik sebagaimana terjadi.

Lebih parah lagi nomor  salah satu contac person yang tertera di papan pengumuman penerima peserta didik baru dihubungi guna mendapatkan informasi tidak mendapat jawaban, meskipun nada masuk, walaupun sudah diberitahukan melalui pesan singkat.

Masalah ini telah dilaporkan kepada Cabdisdik Provsu Wilayah V di Kisaran dengan harapan turun tangan demi menjaga eksistensi sekolah kejuruan tersebut di mata masyarakat.

Kepala SMKN 1 Talawi Haris Fadillah menjawab Waspada tidak mempersoalkan masyarakat orang tua calon peserta didik membatalkan anaknya untuk masuk ke sekolah dipimpinnya.

“Ya, ngak apa-apa,” ujarnya sembari berjanji akan mengevaluasi kinerja guru khususnya yang tergabung di panitia penerima peserta didik baru dan melaporkan ke Cabdisdik Provsu.(a18)

  • Bagikan