MUI Padangsidimpuan Bekali Generasi Muda Jadi Imam Dan Khatib

  • Bagikan
MUI Padangsidimpuan Bekali Generasi Muda Jadi Imam Dan Khatib
Ketua MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA dan Wakil Ketua MUI, Ustadz Dr.Zul Anwar Ajim Harahap MA foto bersama dengan peserta pelatihan imam dan khatib yang digelar MUI Padangsidimpuan, Sabtu (18/11). Waspada/Mohot Lubis

P. SIDIMPUAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan memberikan pencerahan dan pembekalan kepada generasi muda untuk menjadi kader imam dan khatib masjid melalui pelatihan imam dan khatib se-Kota Padangsidimpuan, Sabtu (18/11).

Pelatihan imam dan khatib yang digelar di Aula Kantor MUI, Jl.HT.Rizal Nurdin, Palampat, Padangsidimpuan, dibuka Ketua DP MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA yang dihadiri Bendahara MUI Padangsidimpuan H.Andurrahim Nasution dan Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Padangsidimpuan H.Firmansyah Pasaribu, SH.

MUI Padangsidimpuan Bekali Generasi Muda Jadi Imam Dan Khatib
Ketua MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA (2 kanan) bersama Wakil Ketua MUI, Ustadz Dr.Zul Anwar Ajim Harahap MA (2 kiri), Bendahara MUI H. Abdurrahim Nasution dan Romi Iskandar Rambe SH, Sabtu (18/11). Waspada/Mohot Lubis

Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA mengatakan, pembekalan terhadap generasi muda untuk dapat memahami syarat dan rukun khutbah saat jadi khatib sangat penting mengingat khutbah Jumat merupakan bagian dari salat Jumat sehingga jika rukun khutbah tidak terpenuhi maka salat Jumat tidak sah.

Sedangkan untuk menjadi imam dalam salat berjamaah tidak bisa dilakukan sembarangan orang sebab ada syarat yang jadi pedoman untuk bisa jadi imam dalam salat berjamaah. “Imam dan Khatib itu merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan kita sebagai umat Islam,” tuturnya.

Rukun Khutbah

Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA yang juga sebagai pemateri dalam pelatihan imam dan khatib itu menjelaskan bahwa rukun khutbah terdiri membaca pujian kepada Allah SWT (hamdalah), membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, wasiat taqwa, membaca ayat Alquran serta doa terhadap mukminin dan mukjizat pada khutbah kedua.

Sedangkan syarat khutbah itu terdiri khatib harus laki-laki, suci dari hadas besar dan kecil, berdiri bila mampu, dilakukan pada waktu zuhur (usai azan kedua), isi rukun hutan di dengan jemaah, khatib harus duduk sebentar antara dua khutbah, khutbah 1 dan 2 dilakukan berturut- turut, begitu juga dengan shalatnya serta rukun khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab.

“Ada lima macam rukun khutbah. Apabila ada yang tinggal maka khutbah tersebut tidak sah dan salat jumat tidak sah tanpa khutbah,” ujar ketua MUI Padangsidimpuan sembari menceritakan pengalamannya terpaksa ia melakukan salat Dzuhur usai salat Jumat karena salah satu rukun khutbah yang tidak dilaksanakan khatib.

Kejadian salah satu rukun khutbah tidak dilaksanakan khatib, lanjut Ustadz Zulpan, bukan hanya sekali dialaminya. “Inilah salah satu yang mendorong MUI Padangsidimpuan untuk memberikan pelatihan imam dan khatib, sebab MUI sebagai tenda besar umat Islam memiliki tanggungjawab untuk mencerdaskan umat sesuai dengan ajaran agama Islam,” ungkapnya.

Syarat Jadi Imam

Wakil Ketua MUI Padangsidimpuan Dr.Zul Anwar Ajim Harahap sebagai pemateri kedua menjelaskan tentang tata cara salat berjamaah dan menjadi imam yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam.

Salat berjamaah, ucapnya merupakan slaah satu syiar Islam dan dapat menjadi media pemersatu hati kaum muslimin. “Para ulama telah berhasil membuat peringkat yang paling berhak untuk menjadi imam dalam salat,” katanya.

Dalam madzhab Al-Hanafiyah disebutkan bahwa yang paling berhak untuk menjadi imam yakni orang yang paling baik bacaannya.Jika lebih dari satu yang punya kemampuan baca Alquran cukup baik, maka sebagian ulama berpendapat yang paling berhak jadi iman yakni orang yang lebih paham tentang agama, terutama tentang salat.

MUI Padangsidimpuan Bekali Generasi Muda Jadi Imam Dan Khatib
Salah seorang seorang peserta memeragakan jadi iman pada pelatihan imam dan khatib yang digelar MUI Padangsidimpuan, Sabtu (18/11). Waspada/Mohot Lubis

Kemudian orang yang paling wara yakni orang yang paling menjaga dirinya tidak jatuh dalam maslaah syubhat. Selanjutnya tentu orang yang lebih tua usianya mengingat orang lebih tua cenderung lebih khusyu dalam menjalankan ibadah salat.

Terkait dengan salat berjamaah, Ketua MUI Padangsidimpuan memberikan gambaran di zaman Rasulullah, ada seorang yang buta minta dispensasi kepada nabi tidak datang ke masjid karena tidak ada yang menuntunnya.

“Nabi Muhammad menjawab tidakkah kau dengan azan itu.Ini merupakan gambaran betapa pentingnya mendirikan shalat berjamaah sehingga ulama Abu Hanafiah mengatakan bahwa shalat berjamaah itu hukumnya fardhu ain,” Ustadz Zulpan.

Pelatihan imam dan khatib tersebut diwarnai dengan praktek khutbah shalat jumat dan imam shalat berjamaah serta posisi antara imam dan makmum, mulai dari satu orang maksudnya hingga lebih dari dua orang yang dipandu Ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA dan Ustadz Dr.Zul Anwar Ajim Harahap MA dengan moderator Romi Iskandar Rambe SH.(a39)

  • Bagikan