Nelayan Sergai Optimis Konversi BBG Tingkatkan Pendapatan

  • Bagikan
Sebagian nelayan tradisional Kec.Perbaungan saat menerima bantuan peralatan nelayan konversi BBM ke BBG di pantai Mangrove Sei Nagalawan Dusun III Desa Sei Nagalawan Kec.Perbaungan, Kamis (1/12) sore (Waspada/Edi Saputra)
Sebagian nelayan tradisional Kec.Perbaungan saat menerima bantuan peralatan nelayan konversi BBM ke BBG di pantai Mangrove Sei Nagalawan Dusun III Desa Sei Nagalawan Kec.Perbaungan, Kamis (1/12) sore (Waspada/Edi Saputra)

PERBAUNGAN (Waspada): Nelayan tradisional Kab. Serdang Bedagai (Sergai) merasa optimis program konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan nelayan yang berimbas bagi peningkatan perekonomian nelayan.

Demikian disampaikan perwakilan nelayan tradisional Kec. Perbaungan penerima bantuan Irwan Syahril didampingi M Syarif dan Khairul Marpaung kepada Waspada, Kamis (1/12) di pantai Mangrove Sei Nagalawan Dusun III Desa Sei Nagalawan Kec.Perbaungan di sela penerimaan peralatan nelayan bantuan konversi BBM ke BBG.

Menurut Irwan Syahril berdasarkan kalkulasi dari Kementerian ESDM bahwa ada selisih Rp50 ribu perminggu dari BBM ke BBG, angka Rp50 ribu ini cukup bermanfaat bagi nelayan tradisional terlebih saat hasil tangkapan minim.

“Kami atas nama nelayan tradisional Kec Perbaungan khususnya, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sergai bapak Darma Wijaya, Dinas Perikanan dan Kelautan Sergai atas bantuan yang diterima begitu juga kepada Anggota DPR-RI Komisi VII Fraksi Demokrat bapak Hendrik Sitompul yang turut memperjuangkan aspirasi nelayan tradisional”, ucap Irwan Syahril.

Bantuan yang diterima sebut Irwan, memang sangat dibutuhkan nelayan tradisional untuk konversi BBM ke BBG yakni mesin, 2 tabung gas, satu kovkit, long tail dan kipas, 2 botol oli.

Terkait adanya isu pungutan liar (pungli) yang dilakukan Dinaskanla Sergai, Irwan Syahril menepis, berhubung yang diterima nelayan tradisional hanya peralatan nelayan saja sehingga para nelayan bersepakat mengeluarkan biaya secara swadaya berdasarkan kesepakatan bersama.

“Biaya yang terkumpul digunakan diantaranya untuk pendistribusian dari gudang, sewa pengangkutan, sewa tempat, jaga malam, konsumsi, upah kerja penjaga malam, bongkar muat, mekanik swadaya perakit mesin, sehingga terkait biaya ini tidak ada sangkut pautnya dengan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan”, tegas Irwan Syahrial diamini M.Syarif.

Para nelayan tradisional berharap kepada Pemkab Sergai maupun anggota DPRD Sergai, ke depan jika ada terkait bantuan serupa kiranya dapat mengalokasikan biaya untuk penyaluran bantuan hingga ke nelayan.

Sebelumnya pihak Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kab.Sergai menuturkan bantuan mesin Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Kab. Sergai sudah terealisasi pertama Kec. Teluk Mengkudu dan Kec. Tanjung Beringin, kedua di Kec. Pantai Cermin dan yang ke 3 di Kec. Perbaungan, akan menyusul Kec. Bandar Khalipah.

Untuk Kab.Sergai total bantuan yang diterima 804 unit, Kec. Teluk Mengkudu dan Kec.Tanjung Beringin sebanyak 349 unit, Kec.Pantai Cermin 259 unit dan untuk Kec.Perbaungan 79 unit serta Kec.Bandar Khalipah 117 unit. Adapun bantuan yang diterima nelayan tradisional perunitnya meliputi mesin kapal, 2 tabung gas, satu kovkit, long tail dan kipas, 2 botol oli.

Diakui Diskanla Sergai yang diterima nelayan tradisional hanya peralatan nelayan konversi BBM ke BBG berupa mesin dan perlengkapan lainnya. (a15/B)

  • Bagikan