Pecinta Kereta ‘Jadul’ Kopdar Maulid Nabi

  • Bagikan
Komunitas pecinta Skuter dan Vespa, VRC dan SAB diabadikan pada Kopdargab di Coffee Sentrum Kompleks Terminal Lama Kota Tanjungbalai, Rabu (26/10) malam. Waspada.id/Ist
Komunitas pecinta Skuter dan Vespa, VRC dan SAB diabadikan pada Kopdargab di Coffee Sentrum Kompleks Terminal Lama Kota Tanjungbalai, Rabu (26/10) malam. Waspada.id/Ist

TANJUNGBALAI (Waspada) : Para pecinta sepeda motor vespa ‘jadul’, Komunitas Vespa Rising Club (VRC) Kota Tanjungbalai dan Scuter Asahan Bersatu (SAB) Kabupaten Asahan, ‘kopi darat’ di Cafe Coffee Sentrum Kompleks Terminal Lama Kota Tanjungbalai, Rabu (26/10) malam.

Silaturahmi itu ‘dibungkus’ dengan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kongkow kali itu pula dilanjutkan dengan berbagi pengalaman merawat dan memelihara kendaraan tua.

Ada pula penyerahan piagam bagi anggota komunitas yang berpartisipasi atas pelaksanaan silaturahmi tersebut.

Ketua VRC, Ali Hidayat mengatakan, Kopdargab bertujuan mengarahkan persatuan dan kesatuan sesama komunitas motor antik. Hal itu sesuai semboyan komunitasnya, ‘satu vespa sejuta saudara’.

“VRC Tanjungbalai berdiri sejak 2003 dan sampai saat ini masih eksis melakukan terobosan untuk mengajak masyarakat mencintai motor antik,” katanya.

Kegiatan itu juga kata Ali bermaksud menyampaikan pesan kepada masyarakat, apa yang dilakukan VRC selama ini bernilai positif serta mendukung program pemerintah.

“Salah satu program kita, membuat forum sedekah seribu sehari bertujuan membantu masyarakat, baik untuk rumah tahfiz maupun pesantren,” ungkap Ali. Menurutnya masih banyak kegiatan positif lainnya, menjalin silaturahmi sesama pecinta motor Vespa dan masyarakat umum.

Ketua SAB, Sudiman Jauhari, menjelaskan, komunitas Scuter Asahan Bersatu berdiri selama enam tahun di Kabupaten Asahan. SAB menaungi 17 klub motor Vespa. 

“Kita ingin menyamakan persepsi dari berbagai klub motor skuter untuk tujuan positif, ajang silaturahmi dan kegiatan sosial lainnya,” kata Sudirman.

Sudirman menerangkan, silaturahmi rutin dilaksanakan dengan menyesuaikan momen tertentu. Selain itu juga, komunitas SAB sering bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk melakukan hal positif.

Sementara itu, Penasihat VRC, Joko Iskandar Matondang mengatakan, komunitas motor skuter dan vespa harus tetap eksis sehingga bisa berbuat positif bagi masyarakat. Komunitas ini pula diharapkan dapat terus merangkul masyarakat untuk mencintai motor antik di daerah tersebut.

“Saya berharap komunitas VRC, SAB, serta komunitas motor lainnya bisa melakukan hal positif. Dan melalui kecintaan terhadap motor antik ini bisa juga bermanfaat bagi sesama komunitas dan masyarakat, juga bersinergi dengan pemerintah,” ucap pemilik Caffee Sentrum cafe. (a21/a22)

  • Bagikan