MADINA (Waspada): Pemanggilan aparatur sipil negara (ASN) terkait aksi Singkuang 1, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal, diselimuti misteri.
Siapa yang perintahkan? Untuk kepentingan apa? Nah, apakah Inspektorat Madina punya tupoksi melakukan pemeriksaan ASN terkait aksi Singkuang 1?
Sayangnya, waspada.id dan sejumlah wartawan lain melakukan penelusuran sejak kemarin, masih misterius. Sedangkan Kepala Badan Inspektorat Madina Rahmad Daulay, ST seperti ‘tembok’ untuk ditembus melakukan konfirmasi.
Sumber diperoleh waspada.id, Kamis (1/6), pemanggilan ASN terkait aksi Singkuang 1, termasuk meliputi delapan ASN guru di Singkuang. Untuk tujuan apa?
Ketua LBH Madina Yustisia Ali Isnandar, SH, MH mengungkapkan, wartawan melakukan konfirmasi, memang tugas jurnalis sebelum menjadi produk jurnalistik.
“Mengonfirmasi Inspektorat Madina terkait informasi adanya pemanggilan ASN terkait aksi masyarakat Singkuang 1 menutut plasma dari PT. Rendi Permata Raya, ya… itulah salah satu tugas wartawan yang dilindungi undang-undang,” ujar Ali.
Menurut dia, publik juga ingin tahu, kok, kenapa masyarakat dipanggil-panggil terkait aksi Singkuang 1, kenapa? Untuk apa?
“Seandainya mereka (ASN) ikut terlibat aksi, sah-sah saja, mungkin mereka juga punya hak atas plasma atau mungkin mereka sekadar bersolidaritas,” ujar Ketua LBH Madina Yustisia Ali Isnandar, SH, MH. (irh)