Pemilik Usaha RM Minang Diduga Dibunuh

  • Bagikan
Pemilik Usaha RM Minang Diduga Dibunuh
SETELAH selesai dishalatkan, mayat Syahri diusung warga ke pekuburan untuk dikebumikan. Waspada/Asrirrais

PANGKALANSUSU (Waspada): Kematian pemilik usaha rumah makan (RM) Minang yang mayatnya ditemukan tergantung di pohon di kawasan Dusun V, Desa Paya Tampak, Kec. Pangkalansusu, Selasa (10/10), diduga akibat kekerasan.

Pihak keluarga menduga korban, Syahri D, 37, bukan tewas akibat bunuh diri, melainkan dibunuh. Ditandai, di tubuh korban ditemukan luka bekas tikaman senjata tajam sebanyak dua liang, yakni dibagian ulu hati dan perut.

“Ada luka bekas tikaman di bagian ulu hati dan perut. Wajah korban juga babak belur, lengan lebam, bola mata bolong, dan gigi patah,” ujar ipar korban, Putra, saat ditemui di rumah ibu korban di Dusun 2 Citra, Desa Sei. Siur, Rabu (11/10).

Adik ipar korban mengatakan, sebelum peristiwa sadis ini terjadi, abangnya pernah menceritakan bahwa ia ada menerima teror dari seseorang, namun ia tak mengungkapkan apa masalahnya dan siapa yang meneror.

“Ia tidak mau mengungkapkan secara terus terang siapa orang yang mengancam dirinya,” kata Putra seraya berharap kepada pihak kepolisian dapat mengungkap peristiwa kematian abang iparnya yang dianggap tidak wajar ini.

Sementara itu, melihat kondisi di TKP warga menduga korban dieksekusi di tempat lain, kemudian setelah tewas mayat digantung di pohon areal kebun warga. Kedua kaki korban tertekuk di tanah, tidak seperti orang gantung diri pada umumnya yang kakinya terjuntai.

Sejumlah warga yang ditemui mengatakan, selama ini pergaulan korban di tengah-tengah masyarakat tampak baik-baik saja. Karenanya, warga merasa terkejut setelah mendengar kabar suami dari Tari ini tewas secara sadis.

Syahri, meninggalkan rumahnya, Rabu (4/10) subuh, namun saat itu ia sama sekali tidak memberitahu kepada sang isteri ia hendak pergi kemana. Korban enam hari menghilang dan saat ditemukan sudah menjadi mayat.

Pantauan Waspada, usai menjalani otopsi di RS Bhayangkara Brimobdasu, Medan, mayat dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sebelum dikebumikan, mayat disholtkan di Surau Al-Ikhlas Desa Sei. Siur, Kec. Pangkalansusu.

Kapolsek Pangkalansusu AKP Zul Ginting dikonfirmasi Waspada mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi. “Hasil otopsi paling cepat dua minggu baru keluar,” katanya belum dapat menyimpulkan terkait penyebab kematian korban.

Menyinggung ada dugaan dari pihak keluarga bahwa kematian korban akibat pembunuhan, Ginting mengatakan, dugaan tersebut bisa-bisa aja. Pihak masih menunggu hasil otopsi dan jika nantinya ditemukan ada indikasi pidana atas kematian korban, maka akan diusut. (a10)

  • Bagikan