Pj Bupati Akui Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Rusak Di Tapteng

  • Bagikan
Pj Bupati Akui Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Rusak Di Tapteng
Ruas jalan kabupaten di Kecamatan Kolang, tepatnya di Desa Lobu Harambir dan Labuan hampir seluruhnya terlihat rusak parah bak kubangan kerbau karena tidak ada perbaikan dari Pemkab Tapteng, Minggu (4/2). Waspada/ist

TAPTENG (Waspada) : Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sugeng Riyanta mengakui banyak ruas jalan kabupaten di wilayahnya dalam kondisi rusak, bahkan hampir merata di seluruh kecamatan.

Hal ini disampaikan Sugeng Riyanta ketika dikonfirmasi terkait banyaknya ruas jalan kabupaten di Kecamatan Kolang, kondisi rusak parah.

“Ya kalau jalan rusak, memang tidak hanya di Kecamatan Kolang, banyak juga ruas-ruas jalan kabupaten di kecamatan lain yang rusak. Itulah kondisi riil Tapteng saat ini,” kata Sugeng Riyanta, kepada Waspada, Minggu (4/2).

Sugeng mengatakan, banyaknya ruas jalan kabupaten rusak di hampir seluruh kecamatan disebabkan kondisi APBD kabupaten saat ini sangat terbatas.

“Kondisi fiskal /APBD Kabupaten Tapteng saat ini sangat terbatas. Saat ini masih fokus untuk support suksesnya Pemilu 14 Februari dan Pemilukada November,” ungkapnya.

Menurut Sugeng, selain anggaran hibah untuk Pemilukada, anggaran untuk pembangunan sarana infrastruktur, termasuk memperbaiki jalan-jalan rusak membutuhkan dana yang besar, padahal PAD Kabupaten Tapteng tidak pernah beranjak naik.

“Anggaran hibah untuk Pemilukada saja sekitar Rp39 miliar. PAD kita tidak pernah beranjak naik, hanya di kisaran Rp85 miliar,” jelasnya.

“Anggaran infrastruktur termasuk perbaiki jalan-jalan yang rusak itu butuh besar. Anda bayangkan sendiri, apa yang bisa diperbuat saat ini?,” ketusnya.

Pj Bupati Akui Kondisi Ruas Jalan Kabupaten Rusak Di Tapteng

Sementara ketika disinggung mengenai adanya desakan Hadameon Aritonang, salah seorang perantau asal Kecamatan Kolang tinggal di Ibukota Jakarta, agar Camat Kolang dan seluruh kepala desa di Kecamatan Kolang untuk diperiksa karena disinyalir penggunaan Dana Desa (DD) tidak tepat sasaran disebabkan banyak ruas jalan rusak didaerah tersebut dan, fasilitas air minum juga tidak ada, Sugeng Riyanta mengatakan agar menyampaikannya dengan data-data tentang dugaan penyalahgunaannya.

“Ya mesti ada data-data atau bukti tentang dugaan penyalahgunaan APBDes, tidak bisa hanya narasi saja. Pemeriksaan khusus oleh inspektorat itu ada SOP nya, tidak bisa sembarangan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Hadameon Aritonang, seorang putra kelahiran Kolang tinggal di Jakarta, meminta Penjabat (Pj) Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta, untuk memeriksa seluruh camat dan kepala desa di Kabupaten Tapteng, khususnya Camat Kolang dan seluruh kepala desanya terkait penggunaan Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat kepada daerah tersebut.

Pasalnya, menurut Hadameon, hampir seluruh jalan di daerah itu terlihat rusak parah bagai kubangan kerbau saat dirinya pulang kampung tahun lalu, padahal pemerintah pusat sudah kucurkan dana tiap desa sekitar Rp.1 Milyar tiap tahun.

Bahkan, katanya, fasilitas air minum untuk kebutuhan sehari hari masyarakat di daerah itu juga tidak ada karena masih menggunakan sumber air minum dari salah satu kolam yang airnya tidak jernih.

“Kenapa saya meminta itu, karena jalan di sekitar Kecamatan Kolang hingga saat ini masih seperti kubangan kerbau dan fasilitas air bersih untuk kebutuhan sehari hari warga juga belum ada,”kata Hadameon Aritonang kepada Waspada melalui WhatsApp, Minggu (4/2).

Hadameon menjelaskan, selain penggunaan dana desa tersebut oleh camat dan kepala desa tidak tepat sasaran, juga tidak adanya kepedulian mantan bupati dan penjabat bupati Tapteng sebelumnya.

Ia mensinyalir, bahwa selama ini penggunaan DD tidak tepat sasaran. Padahal, salah satu sasaran utama penggunaan DD itu adalah untuk pembangunan infrastruktur di lingkungan masyarakat desa.

    “Patut diduga, bantuan DD yang bersumber dari pemerintah pusat Rp1 Miliar setiap desa disinyalir tidak sesuai dengan penggunaannya. Ini terlihat karena masih banyak sarana infrastruktur seperti jalan dan fasilitas air minum di daerah Kecamatan Kolang tidak dibangun,” papar Hadameon Aritonang, Plt Sekwan DPRD DKI Jakarta tahun 2019 tersebut.

    Karena hal tersebut, kata Komisaris disalah satu BUMN ini, supaya Pj Bupati Tapteng memeriksa seluruh camat dan kepala desa di Kabupaten –Tapteng, khususnya Camat Kolang dan seluruh kepala desanya.

    “Saya minta pak Sugeng Riyanta untuk memeriksa kinerja Camat Kolang dan semua kades di sana,” harap Staf Khusus Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.

    Hadameon Aritonang mengakui kinerja Sugeng Riyanta sangat bagus dalam memimpin Pemkab Tapteng selama ini.

    “Kami masyarakat Kecamatan Kolang yang tinggal di Kecamatan Kolang maupun masyarakat yang tinggal di perantauan sangat prihatin melihat kondisi jalan rusak dan tidak adanya fasilitas air minum tersebut,” ujar Hadameon Aritonang.

    “Besar harapan kami, pak Sugeng bisa menyelesaikan masalah jalan rusak dan fasilitas air minum di Kecamatan Kolang ini. Caranya sederhana, periksa camat Kolang dan semua kades. Dan tanyakan kemana saja dana DD sekitar Rp1 miliar per tahun itu digunakan. Kami sangat miris, jalan saja tak beres dan fasilitas air minum juga tak ada, pada hal anggaran ada,” tutup Bendahara Umum KONI Provinsi DKI Jakarta ini.

    Untuk diketahui, Kecamatan Kolang merupakan tempat kelahiran Pahlawan Nasional, Dr Ferdinand Lumban Tobing.(chp)

    • Bagikan