PMII Demo Kritisi Polres P. Siantar, Pemberantasan Narkoba Tebang Pilih

  • Bagikan
PMII Demo Kritisi Polres P. Siantar, Pemberantasan Narkoba Tebang Pilih
PC PMII Pematangsiantar-Simalungun bersama puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa dengan mengkritisi kinerja Polres, karena pemberantasan Narkoba terkesan tebang pilih, di depan pintu gerbang Polres Kota Pematangsiantar, Jl. Jend. Sudirman, Senin (5/6) siang.(Waspada/Edoard Sinaga)

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pematangsiantar-Simalungun mengadakan aksi unjuk rasa (unras/demo) dan mengkritisi kinerja Polres Kota Pematangsiantar, karena pemberantasan Narkoba terkesan tebang pilih.

Puluhan mahasiswa bersama para pengurus PMII dengan membawa spanduk dan poster-poster berisi berbagai aspirasi dan tuntutan mereka, menggelar aksi unras di Jl. Jend. Sudirman, di depan pintu gerbang Polres, Jl. Jend. Sudirman, Senin (5/6) siang dengan penjagaan ketat personel Polres.

Ketua PC PMII Khairil Mansyah Sirait meneriakkan ada seorang bandar berinisial UH  sampai saat ini belum tersentuh hukum dan banyak informasi masyarakat tentang lokasi sekarang sebagai tempat transaksi narkoba dari jaringan yang ada dugaan pengendalinya UH yakni di kawasan ringroad Tanjung Pinggir.

Menurut Khairil, sesuai investigasi mahasiswa dan informasi dari masyarakat, lokasi itu sudah menjadi lokasi transaksi Narkoba selama enam bulan terakhir, namun tidak ada tindakan dari Polres untuk mengungkap jaringan bisnis Narkoba itu.

Terakhir, mereka mendapat informasi lokasi transaksi Narkoba itu pindah tidak jauh dari lokasi awal dan mungkin saja, karena ada kaitannya dengan aksi unras yang mereka lakukan dan pemindahan itu untuk mengelabui masyarakat.

Terkait penggerebekan Kodim 0207/Simalungun baru-baru ini, menurut massa PMII menjadi salah satu bukti ketidakmampuan Polres dalam pemberantasan Narkoba.

Karena itu, menurut massa PMII, Polres harus menggrebek kawasan Tanjung Pinggir, tapi harus serius dan jangan lebih dulu bocor, hingga sasarannya tak jelas. “Karena itu, sama saja dengan penggerebekan ecek-ecek.”

Dari situasi dan kondisi saat ini, massa PMII juga menduga ada oknum-oknum kepolisian yang terlibat di dalamnya, hingga mereka turun ke jalan untuk mengkritisi kinerja Polres.

Pada kesempatan itu, PC PMII melalui pernyataan sikap mendesak Polres membongkar jaringan peredaran narkoba yang ada dugaan pengendalinya bandar UH di kawasan Tanjung Pinggir. “Tangkap UH!”

Selanjutnya, meminta Kapolres tidak tebang pilih dalam pemberantasan narkoba dan membongkar jaringan narkoba secara utuh sampai ke akar-akarnya dengan tolak ukur yang jelas yakni berkurangnya peredaran Narkoba di Pematangsiantar.

Para mahasiswa itu juga berteriak agar mengevaluasi dan mencopot Kapolres AKBP Fernando dan Kasat Narkoba AKP Rudi SH Panjaitan dari jabatannya.

Setelah membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa itu meminta Kapolres datang menemui mereka dan tidak mau menerima yang lain, karena yang mereka kritisi Kapolres serta akan menunggu Kapolres selama 10 menit untuk menemui mereka.

Beberapa saat kemudian, Kasat Narkoba datang dan mengatakan Kapolres tidak berada di tempat dan menyatakan siap menerima aspirasi PC PMII.

Meski sempat menolak, PC PMII akhirnya memberi kesempatan ke Kasat Narkoba untuk menerima aspirasi mereka.

Menurut Kasat Narkoba, Polres siap menerima kritik dan pengawasan dalam pemberantasan narkoba serta menyatakan siap bekerjasama dengan mahasiswa bila mengetahui ada peredaran narkoba.

Kasat Narkoba juga memaparkan kasus narkoba yang sudah mereka tangani pada 2022, sampai pada Januari-Juni 2023, dimana pada 2022 jumlah pengungkapan 170 kasus dengan 237 tersangka, barang bukti ganja 9.495,89 gram, extacy 525 butir dan sabu-sabu 1.061,7 gram serta 2023 berjalan, jumlah kasus 36, jumlah tersangka 48 orang dan barang bukti ganja 929,99 gram serta sabu-sabu 239,08 gram.   

Kemarin, lanjut Kasat Narkoba, telah mengamankan tujuh pengedar narkoba dan menyatakan siap menerima informasi masyarakat dimana lokasi peredaran Narkoba.

Saat itu terjadi dialog antara mahasiswa dengan Kasat Narkoba dan mahasiswa menegaskan bila pemberantasan Narkoba tidak tuntas, PMII akan meminta Kapolda turun ke Pematangsiantar dan meminta mengevaluasi jabatan Kapolres dan jajarannya.

Para mahasiswa itu juga menyatakan akan memegang pernyataan Kasat Narkoba dan akan terus melakukan pengawasan serta bila tidak ada perubahan, siap kembali turun ke jalan.         

Sebelum beranjak, massa PMII lebih dulu berdoa dan selanjutnya membubarkan diri.(a28)

  • Bagikan